Istilah 'Lazy Girl Job' menjadi salah satu buzzword ketenagakerjaan pilihan Business Insider tahun 2023. Dipopulerkan Gabrielle Judge di TikTok, istilah ini berarti pekerjaan dengan gaji yang layak dengan tingkat stres minim. Apakah ini mungkin diterapkan?
Seperti quiet quitting, lazy girl job merupakan penolakan dan pemberontakan dari kultur kerja yang semakin tidak relevan. Mereka berpendapat, kelelahan dan penyakit tidak harus jadi bagian dari pekerjaan.
Tren buzzword 'lazy girl job' ini diaminkan oleh Danielle Robert, anticareer coach di TikTok. Menurutnya, masyarakat terlalu banyak menghabiskan waktu melakukan sesuatu yang menguras mereka dan tidak meningkatkan kualitas hidup mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak mudah diterapkan
Iestri Kusumah, mentor karir dan konten kreator, mengomentari fenomena ini bila diterapkan di Indonesia. Menurutnya, istilah ini mengacu terhadap kesehatan mental dalam dunia pekerjaan.
Bagi Iestri, kesehatan mental dalam bekerja merupakan hal penting, sebab dengan mental yang sehat seseorang bisa lebih produktif untuk lebih efisien dan efektif dalam bekerja. Akan tetapi, kenyataan tentunya tidak seindah itu mengingat banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi.
"'Kan yang namanya kebutuhan orang beda-beda. Mungkin, untuk orang yang prioritasnya sudah kesehatan mental, mungkin dari segi ekonomi udah stabil sudah bisa memenuhi kebutuhan hidup dia, mungkin 3 bulan ke depan 1 tahun ke depan gitu," sebut Iestri dalam podcast Tolak Miskin.
Ketika seseorang masih belum memiliki status finansial yang stabil, tetapi memiliki masalah di pekerjaan, Iestri menyarankan untuk lebih mengutamakan kebutuhan. Menurutnya, kebutuhan hidup sifatnya lebih prioritas dibandingkan kesehatan mental dalam kondisi tertentu. Meskipun, di satu sisi kesehatan mental juga sama pentingnya.
"Kalau menurut aku, dari sisi aku pribadi, kita lebih baik mengutamakan kebutuhan dulu. Walaupun di samping itu, juga tetap kesehatan mental jadi prioritas juga," jelasnya.
Lazy Girl Job dapat dikatakan sebagai pekerjaan yang ideal, mendapatkan gaji layak dengan tingkat stress yang rendah. Hal yang patut dipertanyakan adalah, apakah pekerjaan seperti ini realistis dan memungkinkan untuk dimiliki?
Iestri menjelaskan bahwa 'lazy girl job; bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Menurutnya, pekerjaan seperti itu sudah ada dan ideal untuk dilakukan, seperti content creator, pekerjaan dengan tekanan rendah dan tidak seberat pekerja kantoran.
"Mungkin dia title-nya itu udah manager tapi tekanannya tinggi banget padahal gajinya sama kayak konten kreator itu sebetulnya nggak masalah banget untuk diterapkan," jelas Iestri.
(eds/eds)