Ini lagi persiapan. Kita sudah menyampaikan ke pemprov DKI, ke Gubernur bahwa rencana groundbreaking itu ada di antara tangga; 28-31 Januari 2019. Memang satu hal yang masih kita perlukan itu rekomendasi dari Kementerian Sekretariat Negara tentang pengamanan kawasan Monas. Selain itu sudah, kontraktor sudah. Saya tinggal tandatangan kontrak anytime untuk groundbreaking. Gubernur sudah memberikan lampu hijau, kita sedang diskusikan waktunya dan bicara dengan Setneg untuk mendapatkan rekomendasi tentang pengamanan yang perlu dilakukan di taman Merdeka tersebut.
Jika sudah dikalkulasi, kenapa masih perlu diundur waktunya?
Memang rekomendasi itu perlu keluar dari Setneg. Tentunya Kementerian Sekretariat Negara sebelum mengeluarkan rekomendasi itu perlu mendengarkan dari berbagai pihak, dari pemprov DKI, pengamanan, dari pihak-pihak terkait mungkin TNI, Kepolisian.
Apa yang akan dibangun saat groundbreaking nanti?
Gardu receiving substation bawah tanah, sambil bulan ini juga kita akan luncurkan CP201, dari bundaran HI sampai Harmoni. Kita kan punya CP200, CP201, CP202, CP203, CP204, CP205, CP206. Itu semua dilelang secara bertahap.
Jadi kepastian rute fase II saat ini?
Sampai Kota dulu. Kita lagi studi kemungkinan-kemungkinan untuk nantinya depo itu ada di mana.
Opsi lokasi di mana saja?
Ancol, kawasan di sekitar Ancol. Ini masih distudi. Semua opsi terbuka, tergantung mana yang memberikan kepastian dan yang diputuskan pemerintah. Tapi fase II harus ada depo, kalau nggak ada depo nanti pelayanannya nggak maksimal. Kereta sekarang kan ada 16, nanti fase II kita tambah 15 rangkaian lagi. Itu butuh depo.
Di Kampung Bandan masalahnya di mana?
Kita terbuka sebenarnya, tapi itu kan ada persoalan hukum antara KAI dan mitra-mitranya atau pihak ketiga yang mendapatkan HGB di situ. Tapi kan yang memutuskan akhirnya pemerintah.
Berarti groundbreaking nanti dengan kondisi lokasi depo belum pasti?
Kita akan groundbreaking Bundaran HI ke Kota untuk fase 2A, sementara fase 2B untuk pembangunan depo.
Ada target dari MRT kapan kepastian lokasi depo bisa diterima?
Saya sih berharap Maret 2019 sudah diputuskan, sehingga kita bisa mulai memikirkan feasibility study nya seperti apa, kemudian designnya bagaimana mumpung consultan design kita sedang berjalan.
Pengembangan MRT ke Tangsel?
Itu juga sedang kita siapkan feasibility study nya.
Kapan rencananya dieksekusi?
Eksekusi itu setelah FS nya selesai, kita presentasikan ke pemerintah, nanti pemerintah akan lihat bagaimana pendanaannya. Nanti kita lihat apakah bisa KPBU, PJPK nya siapa, posisi MRT seperti apa.
Tapi yang harus segera kita lihat itu east west sebenarnya. Itu sudah siap, sudah ada dananya. Sekarang bagaimana caranya Kemnterian Perhubungan melibatkan MRT sedini mungkin dalam proses perencanaan.
East west juga akan didanai oleh JICA?
Rencananya.
Bukan KPBU?
Sebagian mungkin. Kalau dananya nggak cukup, mungkin akan kita KPBU-kan sebagian. Makanya kita lihat komitmen Jepang. Saya terbuka juga sebenarnya mana segmen yang kita KPBU-kan, mana segmen yang kita minta dari Jepang. Tapi saya setuju bahwa kita sudah saatnya mulai beranjak heavily kita rely pada dana pemerintah dengan melibatkan pihak swasta.
Sekarang kan kita sudah punya 16 km pertama. Lalu kita akan punya 8 km kedua, dan ketiga kita akan punya dari Kalideres ke Ujung Menteng 31 km. Kemudian yang harus sangat segera itu memikirkan loopline. Loopline diisi oleh MRT. Kita sedang mengusulkan untuk ada loopline. Jadi ada loopline yang eksisting oleh KCI dan di dalam nanti mungkin ada LRT.
Kapan rencananya dieksekusi?
Saya belum berani bilang karena ini masih dilakukan studi oleh konsultan Jepang, Kementerian Perhubungan dan Bappenas. Tapi memang di mana-mana konsepnya itu ada Utara-Selatan, Timur-Barat dan ada loopline. Itu sudah pakem di mana-mana.
Karena secara cepat ketika jalur-jalur ini sudah terbentuk, ini harus sudah mulai kelihatan seperti apa pengembangannya.
Proyeksinya kapan bisa dilakukan?
Selatan-Utara 2024 (selesai), Timur-Barat 2025, loopline mungkin 2030. Tapi dalam beberapa tahun ke depan, MRT itu supaya visible jaringan MRT itu sudah harus ada 150 km. Kalau bisa 2030 kita bisa punya sistem seperti itu akan sangat cepat. Seperti Yamanato Line di Jepang. Supaya harus bisa diciptakan kota itu dilingkari oleh sebuah sistem traffic, kalau nggak nanti macetnya di kota terus. Harus ada effective loopline untuk kota yang padat seperti Jakarta.
KPBU ke Tangsel sudah ada investor yang menyatakan minat?
Saya preffer ke FS nya dulu, jangan investornya dulu. Kita tunggu direction dari pemerintah.
Apa harapan dengan mulai beroperasinya MRT Jakarta nanti?
Respect sudah harus di atas segala-galanya. Jadi orang sudah harus naik kelaslah kalau naik MRT itu. Karena sudah menawarkan ketepatan waktu, kedisiplinan, kenyamanan. Kalau nggak dirawat, kalau nggak respect, nggak memberikan perhatian khusus kepada moda ini, valuenya nggak akan banyak untuk memperbaiki kota ini.
(eds/zlf)