Wawancara Khusus Dirut Sarinah

Rupa Baru Sarinah, Relief Sukarno, hingga Target Untung Lagi

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 28 Mar 2022 08:17 WIB
Foto: 20detik
Jakarta -

PT Sarinah (Persero) salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masih mencatatkan kinerja negatif. Hal itu dikarenakan efek pandemi COVID-19 dan renovasi gedung yang membuatnya sempat tutup.

Kepada detikcom, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati buka-bukaan rencananya membawa BUMN ritel dan perdagangan tersebut untung lagi. Hal itu ditargetkan bisa terjadi pada 2023.

"Di 2023 dan onward kita sudah cadangkan untuk positif," kata Fetty dalam podcast Tolak Miskin di Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2022).

Target itu diyakini bisa tercapai karena Gedung Sarinah sudah beroperasi lagi sejak 21 Maret 2022 setelah dipugar. Fetty juga bicara mengenai bisnis modelnya ke depan akan jadi operator ritel seluruh BUMN.

Mau tahu obrolan selengkapnya? Simak wawancara di bawah ini:

Sarinah sudah dibuka 21 Maret. Kagum melihat Sarinah yang baru sekarang lebih terang, lebih bersih, lebih bangga bisa masuk dalam Sarinah. Bisa share apa saja yang sudah dilakukan perubahan dalam Sarinah dan apa yang bisa dinanti oleh masyarakat ketika masuk ke sini?

Memang Sarinah ini merupakan department store pertama di Indonesia dari tahun 60-an dan sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, jadi sayang sekali kalau tidak dibuat relevan dengan jaman sekarang. Oleh karena itu dilakukanlah transformasi sejak 2 tahun lalu dan transformasinya sudah hampir rampung dalam hal fisik bangunan dan juga konsep bisnis. Makanya 21 Maret kita buat semacam trial atau road to ke grand launching di mana kita buka kembali kepada masyarakat konsep bisnis Sarinah yang baru, kemudian gedungnya yang sudah direnovasi, branding-nya juga kita refresh, lalu produk-produknya kita kurasi ulang benar-benar yang memang unggulan Indonesia, represent seluruh Indonesia.

Kemudian juga dari sisi pelayanan sangat penting di mana kita sebagai wajib kunjung tempat atau sebagai destination harus mempertontonkan kekayaan Indonesia melalui produk dan culture. Jadi yang baru di Sarinah sekarang kita bisa punya tiga kegiatan yaitu shop, eat dan learn. Ini semua adalah untuk produk-produk unggulan Indonesia. Tempat ini bisa menjadi nation brand, wajib kunjung, bisa menjadi tempat di mana komunitas melakukan karya-karyanya di sini dari lantai basement sampai lantai 6 itu adalah karya-karya unggulan. Ini juga sesuai dengan tagline Sarinah yang baru sekarang adalah panggung karya Indonesia. Ini adalah panggung, tempat pentasnya makers, creators, producers, dan karya-karya unggulan di seluruh Indonesia ada di sini.

Berarti isi dari Sarinah 100% saat ini lokal?

Iya 100% lokal dari kuliner, tekstil, ritel.

Berarti yang sebelumnya ada, yang sempat viral juga perpisahan di depan (McD) nggak ada lagi ya?

Nggak ada lagi, nggak ada. (Akan diisi dengan versi lokalnya) iya.

Soal kinerja Sarinah di 2019 atau 2020 sempat untung ya, 2021 gimana dan 2022 proyeksinya gimana?

Jadi memang karena pandemi juga menimpa semua jenis usaha, tidak terkecuali Sarinah plus toko Sarinah Thamrin yang menjadi backbone-nya juga tutup untuk renovasi. Jadi performance di 2 tahun itu (2020-2021) tentu menurun drastis, tapi kami berharap dengan telah dibukanya kembali Sarinah Thamrin menjadi wajib kunjung destinasi para masyarakat, kita berharap ini bisa terus ditingkatkan. Tadi juga ada tambahan dari Pak Dony (Direktur Utama InJourney) bahwa ritel-ritel di bawah BUMN yang bergerak di bidang UMKM dan local brand nanti rencananya akan dikelola oleh Sarinah. Dengan demikian dari sisi bisnis pun akan tumbuh signifikan karena selain di-enrich tugasnya, juga di-enlarged dengan tambahan-tambahan lokasi tadi.

Kira-kira proyeksi di 2022 sudah bisa untung belum?

2022 karena memang masih masa pemulihan, belum positif. Di 2023 dan onward kita sudah canangkan untuk positif.




(aid/eds)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork