Buka-bukaan Masa Depan Bisnis Tambang Freeport

Wawancara Khusus Presdir PTFI Tony Wenas

Buka-bukaan Masa Depan Bisnis Tambang Freeport

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 10 Mei 2022 14:40 WIB
Tony Wenas
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas berbagi cerita mengenai masa depan bisnis tambang Freeport di tengah kenaikan harga komoditas saat ini.

Kenaikan harga komoditas masih terus berlanjut saat ini. Sejumlah komoditas tambang mulai dari batu bara, tembaga, perak, emas, hingga nikel dan alumunium terkena dampaknya. Bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja Freeport?

Lalu, bagaimana masa depan bisnis Freeport di tengah proses pembangunan smelter baru di Gresik. Kabarnya surat utang yang diterbitkan kebanjiran permintaan dari para investor baik dalam maupun luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersama detiknetwork, Tony Wenas berbagi cerita mengenai itu semua. Simak wawancara khususnya berikut.

Bagaimana bapak melihat harga komoditas saat ini, terutama dalam kondisi geopolitik sekarang terjadi perang Rusia dan Ukraina. Bagaimana bapak melihat harga komoditas dan prediksi ke depan?

ADVERTISEMENT

Jadi kalau dilihat dari harga komoditas ada banyak komoditas itu tembaga, perak, emas, nikel ada aluminum dan komoditas networking source lainnya seperti CPO yang lagi ramai dan lain sebagainya. Itu kecenderungan naik semuanya.

Sebetulnya sebelum ada krisis Ukraina juga sudah naik, naiknya itu berbarengan dengan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara yang terus meningkat Indonesia salah satunya tahun lalu. Tahun ini nggak lebih dari 5%. Beberapa negara lai China juga sudah positif buat ekonominya beberapa waktu lalu, bahkan dari tahun 2020 semester kedua dia positif lagi.

Tentu saja ini tidak terlepas dari supply dan demand, demandnya tinggi supplynya terbatas sehingga harganya naik. Jika dikaitkan dengan apakah dengan adanya krisis Ukraina membuat harga menambah bertambah tinggi lagi? Mungkin saja, karena kan Rusia juga termasuk pemasok, produsen kalau tembaga Indonesia dan Rusia sama. Dia sekitar 700rb ton 800rb ton. Kalau Indonesia urutan urutan 8-10 demikian juga Rusia. Jadi sama seperti itu. Tetapi kan produsen lainnya juga sama Chili, Peru, ada China juga jadi sebenarnya Rusia bukan pemain utama di tembaga tetapi ada pengaruhnya.

Tetapi lebih lagi demand untuk elektrifikasi mobil listrik energy transition ini hampir semuanya membutuhkan tembaga jauh lebih banyak. Contoh misalnya PLTS, tenaga surya itu membutuhkan 1 megawatt membutuhkan 5 ton tembaga dan windfarm membutuhkan 1 ton tenaga. Elektrifikasi itu mobil listrik membutuhkan 4 kali lipat dibandingkan kebutuhan tembaga mobil konvensional.

Jadi, memang membutuhkan tembaga ini akan momen sekali terutama untuk menyalurkan listrik renewable energy yang sekarang ini lagi ramai di seluruh dunia, saya minggu lalu dari acara Bloomberg di New York itu 90% pembicaraan mengenai renewable energy survive dan renewable energy, energi itu tidak akan sampai ke konsumen tanpa tembaga. Jadi perkiraan kami bahwa harga tembaga akan tetap stay strong.

Berarti dengan energi terbarukan Freeport sendiri bakal mendapatkan kinerja, atau peluang peluang kinerja yang baik dengan adanya hilirisasi dan renewable energy yang sedang meningkat ini?

Ya puji Tuhan, alhamdulillah, jadi memang peningkatan demand itu berpengaruh positif kepada produsen tembaga, bukan hanya Freeport tetapi juga dengan perusahaan lainnya.

Kalau boleh tahu, Freeport ini produsen nomor berapa?

Kalau Freeport Grasberg Mine ini itu kira kira produksinya terbesar ke 2 atau 3 di dunia, tembaganya. Grasberg mine (Tambang Grasberg di Mimika Papua)

Berarti permintaan saat ini makin tinggi dengan adanya ini?

Karena ya itu, demandnya tinggi terutama untuk elektrifikasi terutama untuk menyalurkan listrik energy. Dan juga belum ada tambang-tambang besar baru yang dibuka. Sehingga murni demand dan supply.

Berarti tanpa perang pun demand sudah mulai tinggi?

Sebelum perang Ukraina dan Rusia harga tembaga sudah mulai tinggi.

Sebenarnya kondisi perang Ukraina dan Rusia ini dikhawatirkan oleh pengusaha tembaga nggak sih?

Kalau pengusaha-pengusaha hampir seluruh pengusaha di dunia mengkhawatirkan. Tentu saja katakanlah harga komoditas naik, harga komoditas minyak juga naik, batu ara juga naik dan itu kan cost buat kami. Kita kan menggunakan bahan bakar itu. Jadi tentu saja harga besi naik, kebutuhan kita juga tinggi untuk yang bawah tanah ada lapisan untuk penyangga tambang bawah tanah itu kan membutuhkan besi cukup banyak juga. Yang kami lakukan adalah mendefisit atau menaikkan cost modeling yang barulah inventory system dan cost modeling supaya mengantisipasi kenaikan harga ke depannya. Tentu saja hasilnya akan lebih banyak, costnya saja akan tinggi.

Kalau boleh tahu sampai kuartal I ini bagaimana kinerja PT Freeport Indonesia dengan adanya harga, peningkatan permintaan, tetapi di sisi lain costnya tinggi?

Kalau hasil kuartal I semua sesuai target ,semua produksi seusia dengan forecast kita produksi tembaga sedikit di bawah forecast, produksi emas di atau forecast dari segi harga tentu lebih baik dari kuartal sebelumnya. Sehingga kinerja keuangan maupun produksi pertumbuhannya agak naik tetapi dibandingkan dengan kenaikan harga tembaga tentu saja akan lebih baik posisinya akan lebih baik lagi.

Bicara soal harga tinggi, pasti kan pengusaha bakal meningkatkan produksi untuk menjual lebih banyak. Kalau Freeport itu seperti apa sih?

Kalau tambang itu tidak semudah manufacture lainnya, begitu harganya tinggi bisa produksi lebih banyak. Mine Plan kita sudah kita atur sedemikian rupa sampai 2041. Jadi, oh harga lagi tinggi kita produksi lebih banyak, nggak bisa juga seperti itu. Karena tambang bahwa tanah kita itu sistemnya block caving jadi diambilnya memang dari bagian bawah nanti akan runtuh sehingga memang sudah seperti itu. Nggak bisa kemudian harga tinggi langsung kita ambil lebih banyak lagi, nggak bisa seperti itu. Jadi faktor safety, factor operasional teknis dan lain sebagainya.

Tetapi tiap tahun ada peningkatan produksi?

Jadi tambang bawah tanah kita sedang line up tahun ini bisa mencapai kapasitas 100 persen.

Berapa tuh kapasitas 100 persen itu?

Kita tahun ini kira kira memproduksi total 1,6 miliar pound tembaga dan 1,6 juta pounds emas dan tahun depan ada sedikit peningkatan lagi tetapi kira kira sudah segitu lah.

Itu pasti permintaan bakal meningkat karena tadi renewable energy dan mobil listrik dan sebagainya?

Iya dan memang itu, dan juga perlu diketahui tembaga ini, adalah mineral yang bisa membasmi virus ada bakteri hinggap di itu dari lebih baik dari mineral manapun. Jadi banyak juga perusahaan-perusahaan pakaian lain sebagainya dicampurkan dengan tembaga.

Sekarang lagi tren Presiden menggencarkan soal hilirisasi dan kemarin beberapa waktu lai presiden juga telah meresmikan proyek hilirisasi smelter single line terbesar.

Smelter terbesar single line terbesar di dunia.

Bisa diceritakan sedikit pak progres smelter terbesar ini?

Progresnya sudah mencapai 23% dengan total hampir US$ 720 juta atau lebih dari Rp 10 triliun. Itu investasi yang sudah dikeluarkan. Dan akhir tahun ini bisa mencapai 50% progresnya dengan biaya US$ 1,6 miliar. Kan total investasi US$ 3 miliar atau Rp 42 triliun. Saya lihat akhir tahun ini tembus US$ 1,6 miliar dikali 14 ribu ya kira kira 2 triliunan.

Itu selesai kapan?

Physical construction di akhir 2023, pre commissioning and commissioning dulu, yang jelas masih di masa pemerintah sekarang ini sudah bisa produksi.

Kebutuhan investasi US$ 3 miliar sudah dipenuhi dari kemarin roadshow jual global bond. Bisa diceritakan?

Jadi puji Tuhan, alhamdulillah sudah bisa berhasil dilakukan kita perlu bangga sebagai warga Indonesia. Bahwa global bond yang diterbitkan PTFI 3 miliar dolar itu laku keras di pasar internasional. Iya (satu hari) ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap PTFI yang juga bagian dari Indonesia sehingga kepercayaan untuk investasi di Indonesia. Ini salah satu penerbitan global bond di Asia Tenggara.

Untuk tahun ini?

Untuk beberapa tahun belakangan ini. Jadi kita perlu berbangga hati bukan menjadi sombong kita dipercaya PTFI dipercaya Indonesia dipercaya.

Bagaimana Pak Tony dapat meyakinkan investor untuk membeli global bound, apa yang menjadi bahan jualan?

Jadi yang dijual operasional PTFI, PTFI kan cash flow nya sangat bagus, ebitdanya juga bagus, kemudian production perfomernya juga bagus, satu yang penting yang selalu ditanyakan oleh sebagian besar investor itu soal ESG environmental, social, and governance dan ini itu dalam roadshow kita hampir semua ditanyakan itu. Ternyata merek puas apa yang dilakukan PTFI mulai dari environmental, social, and governance.

Itu berapa investor dari negara mana saja?

Dari banyak sekali negara institusi ada beberapa nama besar di situ, ada 3 yang ambi 5 tahun dan 30 tahun. Izinnya PTFI di sampai 2041 tapi boundnya 30 tahun yang beli US$ 750 juta, 10 tahun US$ 1,5 miliar, dan 5 tahun US$ 750 juta.

Yieldnya yang ditawarkan?

Bervariasi untuk yang kupunya 5 tahun 4,7, kalau 10 tahun 5,3 dan untuk 30 tahun 6,2. Ini investment grade. Jadi ini kita perlu bangga Indonesia, perusahaan Indonesia yang dipegang 51,2 p oleh pemerintah itu bisa memberikan global bond menjadi investment grade. Jadi itu ada kepercayaan terhadap pemerintah Indonesia keceriaan operasional PTFI ESG. Ini saya menggarisbawahi.

Soal ESG prakteknya seperti apa sampai bisa dipercaya oleh investor mungkin ini bisa menjadi pelajaran buat perusahaan-perusahaan tambang lain di Indonesia?

Pertama soal environmental, manajemen kita soal pengelolaan, timing kita,inikan Grasberg terbesar di indonensia, tambang bawah tanah PTFI terbesar di Indonesia. Environmental manajemen bukan hal mudah tantangannya cukup besar. Tapi ternyata ad kepercayaan dari investor yang kita lakukan kita kelola tentu saja dalam pengawasan itu sesuai dengan kaidah internasional yang berlaku. Kan sekarang investor sangat concern, nggak berani dia untuk dia harus mempertanggungjawabkan pemilik uang kalau misalnya membeli bond yang mencemari lingkungan. Tetapi kan tidak seperti itu, ternyata oversubscribed 5 kali jadi demandnya ada 15 miliar dolar. Tapi yang kita butuhkan 3 miliar dolar.

Nggak mau nambah?

Karena nggak ada kebutuhan, untuk apa kan bisnis plan kita cuma sampai 2041. Jadi ini kepercayaan investor bukan hanya dari operasional PTFI, tetapi dari pengelolaan lingkungan dan juga environment, social yang kita lakukan kita spend rata-rata Rp 1,1 triliun tapi tahun.

Itu jarang disorot soal bagaimana mengelola kehidupan soal lingkungan daerah tambang mungkin harus belajar banyak dengan Freeport.

Soal hilirisasi bisa diceritakan apa yang dihasilkan dari smelter yang di Gresik yang pembangunannya menelan biaya US$ 3 miliar?

Akan dihasilkan adalah katoda tembaga, jadi sekarang kan udah ada smelter di Gresik juga, PT Smelting yang dimiliki PTFI antara lain dan bersama sama Mitsubishi, yang akan kita bangun ini kira kira akan memproduksi kira kira 500 sampai 600 ton katoda tembaga, dan juga 35-50 ton emas per tahun. Jadi smelter tembaga itu akan menghasilkan katoda tembaga dan juga kita membangun fasilitas yang namanya presus metal refined. J

Jadi, untuk mengolah emas dan peraknya menjadi emas dan perak batangan nanti juga diproduksi juga emas dan perak batangan untuk anti langsung dijual pada costumber, kemungkinan besar Antam yang akan meng-off take.

Menurut Bapak sebagai seorang pelaku di industri pertambangan, manfaat hilirisasi dengan smelter yang dibangun sama Freeport ini manfaat untuk ekonomi secara khusus untuk industri itu seperti apa? Cukup nggak sih pak dengan hilirisasi mungkin bapak cerita sedikit?

Jadi hilirisasi ini diperlukan juga hilirisasi lanjutannya, siapakah yang menggunakan katoda tembaga yang akan dihasilkan. Jadi peluru tumbuh di dalam negeri industri hilir lainnya, industri selanjutnya yang akan menggunakan katoda tembaganya itu. kalau nggak akan kita ekspor 100% juga katoda tembaganya. balik lagi jadi barang jadi lagi ke Indonesia .

Jadi, ini kan kami perusahaan tambang atau perusahaan hulu yang sudah sebagian sudah masuk sebagian hilir yaitu membuat katoda tembaga itu sebetulnya sudah di hilir. Kita sebenarnya bukan expert di situ. tapi itu komitmen kita dengan pemerintah jadi kita bangun dan kita akan selesaikan, kita operasionalkan.

Tetapi kita harapkan adalah, munculnya industri hilir lainnya seperti kabel katakanlah, mobil listrik kan butuh kabel banyak, atau industri kabelnya, atau industri intermediate industrinya, elektronik, dan lain sebagainya karena tembaga kan banyak sekali.

Berarti hilirisasi belum cukup di smelter aja ya? Jadi harus dibangun investor-investor baru untuk membangun industri-industri yang Bapak sebutkan.

Itu juga yang diharapkan bapak Presiden pada sat meresmikan melakukan groundbreaking proyek smelter, Presiden mengatakan diharapkan industri hilir tumbuh bukan hanya di daerah di Gresik saja. Tetapi mungkin di jawa timur maupun di indonesia. karena ada bahan bakunya sudah ada jadi katoda tembaga.

Berarti dengan adanya pabrik ini, Freeport akan mengurangi ekspor, konsentrat?

Nantinya tidak akan ada lagi ekspor konsentrat. nanti 100% akan dimurnikan dan diolah di dalam negeri. Kalau diolah udah dilakukan pengolahan jadi konsentrat, lalu kemudian kemurniannya yaitu melalui smelter dari smelter tembaganya maupun presus metal refiningnya yang akan melakukan emas itu.

Kan sekarang ada wacana pemerintah akan mendirikan bullion bank, apakah ada hubungannya? Bisa diceritakan sedikit?

Tentu saja ada hubungannya karena ada supply-nya di dalam negeri. jadi emas yang akan kita produksi tadi saya sampaikan sekitar 35-50 ton tergantung kadar di tambangnya. itu tentu saja kan sangat berguna untuk menjadi sumber atau finding untuk bullion bank itu sendiri. nah nanti tergantung pemerintah bagaimana mengatur bullion bank itu sendiri. Tetapi wacana itu sudah dibicarakan bukan hanya sekedar wacana, sudah di inventaris dan bukan PTFI saja yang memproduksi emas di Indonesia, ada cukup banyak perusahaan tambang emas.

Pak mungkin bisa diceritakan pak bullion bank ini untungnya untuk Indonesia dengan adanya bullion bank ini?

Untungnya untuk Indonesia, pertama kan ini sumber dayanya ada, barangnya ada jadi fundingnya ada untuk billion bank. Tadi saya sampaikan bagaimana pemerintah mengatasinya, nah itu masih subject to review ya masih tergantung dengan bagaimana mekanisme yang akan diatur oleh pemerintah seperti apa. Tetapi paling tidak sourcenya ada ini. Tinggal mekanismenya diatur seperti apa.

Balik lagi ke smelter, manfaatnya untuk ekonomi bakal ada nilai tambah dari tembaga dari emas. Kalau dari sisi penyerapan lapangan tenaga kerjanya seperti apa?

Jadi kalau di smelter ini, di konstruksinya kumulatifnya akan mencapai 40.000 tenaga kerja. tetapi tahun depan akan 15 ribu tenaga kerja, tetapi kalau untuk operasionalnya akan membutuhkan hanya 1.000 sampai 1.200 tenaga kerja. tentu saja kan mengutamakan lokal dari kabupaten Gresik dari pembangunan hingga operasionalnya. Kalau tidak tersedia, baru kita cari di provinsi kalau tidak tersedia baru kita cari di nasional tenaga kerjanya.

Tetapi pasokannya ada ya tenaga kerjanya untuk smelter-smelter itu?

Harusnya ada ya, karena apa kenapa kita bangun di Gresik antara lain mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja. dan di Gresik kan sudah ada satu smelter, yaitu PT smelting. Jadi lebih mudah untuk mendapatkan tenaga kerja. Walaupun memang mungkin untuk kawasan jawa timur sekarang kan sekarang ada beberapa proyek yang di tuban, itu membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Itu melalui kompetisi untuk mendapatkan tenaga kerja untuk konstruksi terutama ya.

Soal target 2022, secara keseluruhan Freeport khusus pertambangan di Grasberg ke depannya di tahun ini?

Rencana kita, business plan kita kan sampai 2041 jadi rencana kerja kita tetap mencapai tingkat maksimal. Kita maksimal juga tidak seperti produksi mobil atau produksi manufacturing lainnya, inikan bergantung pada kadar yang ditanam seperti apa. tapi kalau tonase yang di tambang itu tonasenya kita akan tingkatkan. Per hari ini telah mencapai 200.000 ton biji per hari dan tahun depan bisa mencapai 230.000 ton biji per hari. Itu dari patokan kapasitas produksi.

Sedangkan berapa banyak metal yang diproduksi tergantung dari kadar yang pas kita ambil dengan kadar yang lebih tinggi, tentu metalnya lebih tinggi. Tetapi pada saat kadarnya kita ambil lebih rendah kan kita nggak bisa pilih, phh yang tinggi saja deh kan nggak bisa. Tetapi dari produksi bijinya tetapi di level 230 ribu biji per hari mulai tahun depan.

Kalau target kinerja ada peningkatan kira-kira di tahun ini?

Kalau target kinerja itulah target kinerja kita, kita memproduksi biji menambang biji sekarang sudah 200 ribu dan akan mencapai 230 ribu itu kira kira.

Kalau peningkatan pendapatan?

Peningkatan pendapatannya tergantung pada kadar dan juga harga. jadi belum tentu kita produksinya bijinya lebih tinggi dan terus kemudian incomenya pasti lebih tinggi. kalau menyentuh kadarnya lebih rendah dan harganya turun kita kan tidak bisa menentukan harga.

Tetapi kalau dari kuartal I sudah ada peningkatan yang lumayan?

Kalau kuartal I ada peningkatan yang lumayan karena ada peningkatan harga dan kadarnya bagus.

Pak kalau ini kan (freeport) sudah dipegang 51,2% oleh pemerintah. Pasti ada targetkan dividen, kemarin kan baru stor dividen ke pemerintah tahun ini target dividen lagi?

Jadi kami sebenarnya prediksinya modelnya seperti ini, yang kita hasilkan setelah dikurangi biaya operasional atau biaya capex, karena kan biaya capex kita setiap tahun di tambang bawah tanah ini sekitar 1 miliar dolar sekitar Rp 15 triliun setiap tahun sampai dengan 2041 dan ini kita harus bayarin semua. Setelah semua dibiayai biaya kupon dan lain sebagainya. Kira-kira akan ada diperkirakan akan ada.

Sempat ramai, katanya PT Freeport ada rencana mau IPO di Indonesia. Itu benar nggak sih ada rencana itu?

Wancananya itu ada, pasti itu kita pikirkan bagaimana dengan IPO di Indonesia. apa untung ruginya dan lain sebagainya. sudah pernah kita pikirkan belum menjadi sebuah rencana. itu baru wacana.

Katanya, tambang Freeport bakal ada digitalisasi besar contohnya pakai 5G?

Jadi memang tambang bawah tanah kita sebagian besar kita lakukan dengan teknologi digitalisasi yang kita sebut 5 G mining karena pakai teknologi 5G. Salah satu yang pertama (di dunia), tetapi saya mungkin bisa klaim pasti pertama di Asia Tenggara. Karena apa yang terjadi di China juga kita kadang-kadang nggak tahu seperti apa, dan tetapi kalau yang terbesar di Indonesia. Tambang bawah tanah kita kan terbesar di dunia.

Kita lakukan digitalisasi sudah beberapa tahun kita operasikan. Contohnya alat-alat berat kita itu dikendalikan remote dari jarak 7 sampai 10 kilometer oleh anak-anak mudah 50% perempuan operatornya. Mengoperasikan seperti main game seperti itu. Kereta listriknya juga mengangkut biji itu sudah dikendalikan secara remote ini semuanya kita lakukan kami yang mendesain bekerja sama dengan equipment provider mereka membuat peralatan-peralatan tambang itu disesuaikan design yang kami buat. Ini seluruhnya kami sebut atas juga saran Pak Erick Thohir sama Telkom juga, kita menyebutnya 5G mining. Akan di launch mungkin bulan depan, bulan Juni lah.

Tentu saja lebih aman sehingga exposure terhadap orang di dalam tambang bawah tanah itu menjadi berkurang, risikonya jadi mengecil. Prinsip kami kalau how be can produce a save and sustainable production.

Satu hal lagi, berkaitan dengan itu kami juga komitmen untuk mengurangi emisi karbon 30% pada tahun 2030 dengan cara penggunaan listrik lebih banyak daripada dengan fosil fuel. Contohnya juga dengan kereta listrik mengangkut 400 ton satu kali angkut. Truk-truk besar di tambang bawah tanah sudah tidak ada lagi. Itu semuanya melalui elektrifikasi tentu saja kita lagi bangun PLTMG minyak dan gas lebih bersih dan minyaknya menggunakan biofuel dari B30 kita akan tingkatkan B40 ini akan sangat-sangat mengurangi emisi karbon. kita tidak ada target 2060 seperti pemerintah. kita hanya sampai 2041 sudah selesai.

Tetapi berharap perpanjangan?

Potensi masih banyak di bawahnya, mungkin 1 miliar ton biji masih ada.

Bagaimana harapan Pak Tony terhadap Indonesia terhadap ekonomi ke depan, bagaimana harapan seorang Tony Wenas dan juga PT Freeport terhadap Indonesia?

Jadi saya terus terang sangat optimis dengan ekonomi Indonesia ke depannya. Saya juga di KADIN sebagai ketua umum bidang investasi kita bekerja untuk mencapai investasi pemerintah tahun ini 1.200 triliun dan tahun depan mungkin hampir sama angkanya. Apalagi Indonesia memegang Presidensi G20.Jadi dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi, dengan ekspor kita semakin tinggi tahun lalu 230 miliar surplusnya US$ 35 miliar. Proyeksi bukan hanya dari pemerintah dari Bank Dunia IMF di atas 5% tentu ini akan menjadi promising bagi ekonomi ke depan. Hingga nanti bagaimana kita kita harus bekerja sama antara privat dengan pemerintah untuk bagaimana supaya misalnya cost of logistic bisa ratakan lagi, lebih mempermudah lebih mudah dan sekarang sudah jauh lebih mudah dengan OSS yang makin improve-nya berjalan dengan baik walaupun ada kendala-kendala tetapi on the ride track.

Dengan inflasi kita terkendali mungkin diperkirakan tahun ini karena harga harga naik bisa sampai 3-5% tetapi dibandingkan dengan negara lain relatif lebih rendah angka-angka makro ekonomi itu tentu saja visi dari pak presiden yang diterjemahkan menteri menteri melalui visi misi di lapangan, masih ada beberapa kendala tetapi saya yakin dengan komitmen bersama. KADIN juga very support pemerintah kita juga bekerja sama berat dengan pemerintah untuk bagaimana supaya Indonesia bisa take off untuk mencapai Indonesia emas di tahun 2040.

Saya sih optimis sekali dengan penduduk kita 278 juta, demografi 3 besar tentu saja modal yang modal yang sangat baik dan juga dengan sumber daya alam yang besar.


Hide Ads