Kereta Cepat Jakarta-Bandung tengah menjadi sorotan belakangan ini. Salah satu yang disorot ialah persoalan jalan akses yang disebut lolos dari perhatian.
Dalam wawancara khusus dengan detikcom, Wakil Menteri BUMN Rosan Perkasa Roeslani buka-bukaan mengenai persoalan jalan akses ini.
"Kalau akses keluar masuknya, mulai dari Halim sampai Tegalluar. Kalau itu Halim, Tegalluar itu rencananya memang selesai di Oktober 2023 itu selesai," katanya dalam wawancara khusus detikcom, Kamis (10/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan itu, mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini juga bicara panjang lebar mengenai rencana operasi Kereta Cepat Jakarta Bandung dan LRT Jabodebek yang tengah ditunggu-tunggu masyarakat.
Disamping itu, Rosan juga buka-bukaan mengenai BUMN karya yang nilai perlu perhatian khusus.
"Memang, namanya dalam satu perusahaan pasti ada yang mengalami kondisi yang masih kurang menguntungkan, yang berat. Dalam hal ini kita juga memberikan perhatian khusus tentunya kepada seluruh perusahaan terutama yang karya itu adalah yang memang perlu perhatian khusus," terangnya.
Berikut petikan wawancara Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani dengan detikcom:
Bagaimana rasanya ngantor di Medan Merdeka?
Tentunya tidak menyangka, kita alhamdulillah bisa berkantor di sini, suasananya sangat-sangat luar biasa di sini, sangat-sangat supportif selalu kerja sebagai team work. Dan saya kan relatif baru di sini, tapi saya merasa sudah seperti lama begitu karena timnya, manusianya, orang-orang di sini semua sangat-sangat suportif dan sangat-sangat menyambut kehadiran saya di sini. Lebih nyaman lah.
Dengan view Monas membuat semangat baru kah atau gimana rasanya?
Itu menambah semangat, mana ada view sebagus ini dari ruang kerja. Jadi kadang-kadang saya melihat pada saat ada waktu break sedikit mensyukuri gitu, ada di sini, bisa view Monas dan green menambah ketenangan, kenyamanan untuk kita bekerja.
Kalau bisa kasih satu kata mewakili perasaan Pak Rosan setelah 3 minggu di BUMN apa?
Banyak banget kerjaan.
Super sibuk?
Super sibuk, saya baru lihat, baru sadar, jadi in one day, meeting saya average 8 sampai 9 meeting. Ini one day dan kebetulan saya morning person, mulai dari jam 8 pagi sudah mulai meeting, paling telat mulai meeting itu jam 9. Tapi biasanya kita mulai jam 8 kemudian terus berlanjut sampai sore dan sampai malam juga. Jadi saya lihat 8 meeting minimum setiap hari.
Biasanya akan berakhir jam berapa rata-rata?
Saya pulang ke rumah rata-rata jam 11 malam. Sekarang, mungkin karena saya juga baru, pada saat baru kita kan perlu belajar, perlu catching up dengan program-program yang ada, dan saya juga ingin mengetahui portofolio yang ada di bawah saya, company-company-nya, sehingga saya memanggil mereka secara satu persatu ada juga secara bersamaan tapi kemudian secara satu per satu, sehingga itu untuk bertemu dengan mereka, untuk mengetahui rencana mereka ke depan. Apakah sudah in line dengan program-program yang sudah dicanangkan Kementerian BUMN dan bagaimana mereka punya dampak yang signifikan dan positif kepada masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Boleh cerita sedikit nggak proses dipanggil Pak Jokowi?
Prosesnya kalau dibilang sangat cepat sih, tapi kembali lagi, saya sering bilang, saya ini prajurit, jadi kalau pimpinan tertinggi panggil, dan ditempatkan di mana saja, kita harus siap. Jadi kurang dari seminggu saya dihubungi, Selasa, Rabu, Kamis kemudian diharapkan saya kembali hari Jumat. Tapi kebetulan nggak dapat tiket, baru sampai di Jakarta hari Minggu, Senin dilantik. Dan hari Senin pun sudah ada di sini, langsung rapat. Sesudah dilantik langsung rapat dan tidak berhenti sampai saat ini.
Waktu panggilan pertama, istilahnya sampai ke pelantikan, satu minggu?
Kurang lebih, kurang dari satu minggu.
Jadi sekarang tugasnya sebagai wamen II?
Sebetulnya tidak ada wakil menteri I-II, sekarang itu wakil menteri saja, tidak ada I-II. Tapi memang ada pembagian secara portofolio company tetap ada.
Tapi benar kalau Pak Rosan ditugaskan mengurus klaster keuangan, infrastruktur, asuransi, dan dana pensiun?
Betul.
Sektor infrastruktur, keuangan, asuransi adalah hal yang biasa waktu diurus di Recapital mestinya. Yang mana kondisinya paling berat?
Alhamdulillah memang banyak sektor yang kebetulan dipercayakan kepada saya adalah sektor yang saya sangat familiar sekali, baik pada saat saya masih di private sector, 25 tahun yang lalu, 20 tahun yang lalu. Kemudian pada saat saya waktu di Kadin saya kan berhubungan dengan semua sektor melalui asosiasi, kementerian. Jadi sektor-sektor itu alhamdulillah saya sangat familiar. Istilah saya learning prosesnya sangat cepat.
Memang, namanya dalam satu perusahaan pasti ada yang mengalami kondisi yang masih kurang menguntungkan, yang berat. Dalam hal ini kita juga memberikan perhatian khusus tentunya kepada seluruh perusahaan terutama yang karya itu adalah yang memang perlu perhatian khusus.
Karena memang perlu dilakukan penyehatan keuangannya, tidak hanya sekarang tapi juga ke depannya, untuk memastikan bahwa mereka mempunyai operation, administration, keuangan yang rapi benar dan sustainable.
Itu paralel dengan tugas yang dititipkan sama Pak Jokowi?
Ya kalau waktu saya bicara dengan Bapak Presiden, tugas saya sebagai wakil menteri, tentunya adalah membantu menterinya dalam menjalankan BUMN ini. Tapi memang program BUMN ini kan reformasinya banyak, transformasinya banyak, tugas saya memastikan bahwa transformasi ini kan terus berkelanjutan, transformasi tidak berhenti.
Dalam implementasi transformasi itu, itu dipastikan sesuai dengan harapannya, sesuai dengan goals-nya. Memang ada yang sudah berjalan dengan baik dalam transformasi ini, tapi ada yang memang speed-nya masih perlu didorong lagi. Itu adalah tugas saya, termasuk dalam merestrukturisasi, dan juga melakukan penyehatan di beberapa anak perusahaan di bawah BUMN ini.
BUMN karya?
Ya
Isu yang kuat beredar, Istaka Karya ditutup tapi utang menunggak. Bank BUMN setop pembiayaan salah satu BUMN. Separah apa kondisi BUMN Karya saat ini?
Kalau Istaka Karya memang kondisinya sebetulnya sudah ditutup, karena itu kejadiannya tahun 2000-an sebetulnya. Tapi memang masih ada beberapa hal ternyata selain ditutup, outstanding-outstanding yang perlu diselesaikan. Kita tentunya mencarikan solusi terbaik, kita istilahnya kita bereskan masalah-masalah dulu yang sudah berlangsung 20 tahun yang lalu sebetulnya, tapi kita bereskan.
Solusinya ketemu?
Tentu solusi sudah ada, kita akan melakukan itu secara bertahap, pembayaran dan lain-lain. Karena kita tahu bahwa kita akan selalu mencari solusi terbaik, walaupun tidak mudah, tapi kita akan carikan solusi terbaik.
Salah satu BUMN disetop pembiayaan bank BUMN?
Bukan disetop pembiayaan, enggak, itu tetap sama. Tapi memang mungkin kan ada yang sifatnya outsourcing yang pembiayaannya perlu di-review saja. Sebetulnya dibilang setop, nggak ada penyetopan, kita sudah cek tidak ada penyetopan.
Ada tendensi bahwa ada krisis kepercayaan ke BUMN karya?
Sebetulnya tidak bisa dilihat bahwa ini ada krisis kepercayaan. Kalau ada krisis kepercayaan semuanya tidak akan berjalan, tapi kan semua ini berjalan sesuai dengan aturan yang ada. Ini sebetulnya lebih menyangkut karyawan outsourcing, kan karyawan outsourcing ada jangka waktunya, itu pembiayaannya lebih diperhatikan lagi sesuai jangka waktu outsourcing-nya.
Jangan outsourcing-nya 2 tahun tapi pembiayaannya 4 tahun, kan mismatch 2 tahun, seperti itu sebetulnya, lebih menjaga kehati-hatian saja, tapi itu lebih ke karyawan outsourcing.
BUMN juga banyak mengemban proyek-proyek infrastruktur yang menjadi PSN dan diharapkan bisa selesai sebelum 2024. Salah satunya Kereta Cepat, LRT Jabodebek, dan sejumlah ruas tol. Saat ini salah satu yang disorot LRT Jabodebek, longspan, spesifikasi kereta. Ada masalah di proyek infrastruktur yang dikerjakan BUMN?
Kalau saya sih melihatnya semuanya itu, dan kita mengerjakan apapun, suatu pekerjaan pasti kan ada masa adjusment di sana maupun disini. Tapi selama project itu berjalan dengan baik, sesuai dengan koridor yang ada, baik dari segi peraturannya, regulasi policy kebijakan dan dampaknya positif ke masyarakat, ya udah kita jalankan. Namanya juga ini proyek yang sudah cukup lama sebelumnya, dan alhamdulillah sekarang malah berjalan LRT.
Tadi bapak Presiden baru konpers lagi hasilnya sangat-sangat baik, sangat positif. Saya mengerti kadang-kadang, 'Oh kenapa ada ini, oh ini kenapa ada itu', tapi kita lihat bahwa ini dicoba langsung Bapak Presiden dan hasilnya sangat memuaskan dan insya Allah ini bisa dirasakan segera oleh masyarakat, rencananya di bulan Oktober ini untuk LRT. Terbalik, 26 Agustus, kereta cepat Oktober.
Berarti sejauh ini masih manageable?
Masih sangat manageable.
Dengan Pak Jokowi dalam satu bulan bisa sampai 3 kali mengunjungi lokasi proyek itu tidak ada tendensi? Apa yang dilihat dari Kementerian BUMN?
Kita sangat bersyukur, kenapa, Bapak Presiden saja mempunyai perhatian begitu besar, terhadap proyek-proyek, program-program yang mempunyai dampak sangat besar terhadap masyarakat. Beliau selalu mempunyai perhatian sangat besar. Kita mensyukuri, kita sangat mensyukuri, Bapak Presiden meninjau langsung, memastikan, 'Oh ini sudah benar semua'. Ini sudah comply segi keselamatan, kesehatan, OK. Buat kita malah bersyukur dan senang.
Tadinya mau diresmikan 18 Agustus bersamaan. Apakah itu ada tendensi kemarin kritikan publik?
Mundur seminggu kok diributin, yang penting, yang kita inginkan apa, keselamatan. Ya kan, apalah artinya seminggu, kalau ada potensi-potensi. Saya bilangnya ada potensi, 'Oh ada hal-hal minor yang kecil yang memang perlu disempurnakan'. Seminggu, ya udah lah.
Kereta cepat sudah ada tanggal pasti?
Oktober, karena bulan ini saja sudah mencapai lebih dari 95%, yang bisa saya pastikan Oktober, 'ntar mundur seminggu dipermasalahkan lagi. Insyaallah Oktober masyarakat secara luas bisa menikmati kereta api cepat ini.
Ada kabar Pak Jokowi akan meresmikan bersama Xi Jinping?
Dengan prime minister China, itu rencananya seperti itu di bulan September ini, pastinya nanti kita beritahu lebih lanjut.
Akses keluar masuk yang kita dengar kabarnya, gimana sejauh ini?
Kalau akses keluar masuknya, mulai dari Halim sampai Tegalluar. Kalau itu Halim, Tegalluar itu rencananya memang selesai di Oktober 2023 itu selesai. Exit non exit segala macam selesai. Memang yang dua pemberhentian yang di Padalarang dan satu lagi di Karawang itu memang baru di 2024 untuk exit non exit. Kalau yang Halim dan Tegalluar sudah no issue.
Makanya Pak Erick bilang nggak usah berhenti dulu di Karawang?
Iya.
Stasiun Karawang katanya belum bisa dipakai dulu?
Sudah bisa dipakai, sekarang gini, 'Oh ini nggak ada akses', aksesnya ada tapi bukan akses yang besar, belum proper, kalau jalan sih sudah ada.
Masih bisa digunakan?
Bisa, bisa, sangat bisa, bukan nggak ada akses sama sekali. No.
Dari sisi aspek keselamatan dan keamanan begitu, bisa dijamin?
Dengan keadaan yang sekarang pun sudah acceptable, tapi memang kita kan mengantisipasi kalau ini yang ingin mencoba jumlahnya besar. Mungkin itu akan bisa menimbulkan ketidaknyamanan, tapi dari segi lainnya termasuk aman dan safety itu aman. Tapi mungkin dari segi kenyamanan. Itu saja. Tapi kalau Halim dan Tegalluar sudah sesuai dengan rencana.
Soal perkembangan dana pensiun sempat disorot. Pak Erick mengatakan sekitar 65% dapen bermasalah. Bagaimana Pak Rosan melihat sejauh ini masalah ini bisa diselesaikan?
Kita baru melihat yang lain nih. Saya belum masuk ke masalah dana pensiun karena begitu banyak. Belum sampai ke situ, tapi kita melihatnya untuk dana pensiun ini, kan ada beberapa, dan mereka masing-masing mempunyai masalah yang berbeda-beda.
Jadi kita approach, tidak bisa secara sekaligus. Kita approach-nya satu-satu. Ibaratnya kalau dokter kita nggak bisa samain, kasih obat yang sama, ada yang sakit pusing, ada yang sakit telinga, ada yang sakit tangan. Jadi satu-satu dan berdasarkan pengalaman sebelumnya kita alhamdulillah berhasil merestruktur secara keseluruhan Jiwasraya, dan lainnya.
Jadi ini bukan suatu hal yang baru. Kita mempunyai keyakinan apalagi kita juga mempunyai tim yang sudah berpengalaman dalam merestruktur baik itu company, maupun portofolio penempatan-penempatan di capital market, dan lain-lainnya.
Ada target spesifik Pak Erick, atau mungkin Pak Jokowi langsung, seperti apa output 2024 yang diharapkan? Dana pensiun?
Kalau Pak Erick tentunya ingin menyelesaikan ini semuanya sebelum akhir 2024.
Jadi nggak ada masalah lagi periode Pak Jokowi?
Paling tidak semua proses restrukturisasi itu sudah berjalan, selesai. Jadi sisanya hanya implementasinya, tidak meninggalkan PR kepada orang yang akan berikutnya. Kita yang beresin lah, kita yang bersihin, jadi tinggal implementasinya.
Untuk BUMN karya ada output spesifik diminta Pak Presiden?
Kalau saya gini, ini pekerjaan saya mungkin selama 20 tahun sebelumnya kan restrukturisasi ini kita harus melihat, tidak hanya setop pada saat restrukturisasi, justru implementasi dan ke depannya. Jangan sampai sudah direstrukturisasi, ternyata harus direstrukturisasi lagi. Oleh sebab itu, approach-nya kita, kita ingin melakukan ini restrukturisasi secara keseluruhan, sehingga ke depannya tidak memberikan pekerjaan rumah kepada siapapun nanti penerusnya.
Jadi itu yang kita lakukan, dan kehadiran di sini untuk memastikan sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Pak Erick, kepada kita semua bahwa ini semua harus selesaikan sebelum 2024 ini berakhir.
Satu tahun buat Pak Rosan cukup menyelesaikan target-target itu?
Kalau ditanya ke saya, saya punya keyakinan-keyakinan yang sangat-sangat tinggi bisa diselesaikan. Bisa, bisa. Kita kerjanya di sini sampai malam terus dan kita sudah melakukan ini sebelum-sebelumnya, Kementerian BUMN sudah melakukan ini semua.
Jadi sudah punya pengalaman, baik dari restrukturisasi itu sendiri dan bagaimana pelaksanaannya ke depan. Kalau kita yakin itu, tentunya ini melibatkan instansi lain. Nah itu yang kita juga pastikan instansi-instansi lain itu juga cepat dan on board untuk memberikan keputusan sehingga program-program kita ini berjalan dengan baik cepat dan tepat waktu.
Mau dikasih level keparahan di BUMN karya kita, Pak Rosan kasih level berapa?
Kembali lagi beda-beda, tiap karya tidak bisa saya kasih level secara keseluruhan, karena beda, ada yang masih OK, mungkin yang ini dosisnya agak lebih banyak suntikannya, yang ini suntikannya mungkin agak lebih sedikit. Jadi tidak bisa saya pull as one bucket. 'Oh ini level segini, yang bisa sampaikan ini semua manageable untuk dilakukan penyehatan berdasarkan kacamata saya baru 3 minggu di sini.
Still manageable?
Iya.
(acd/eds)