BI Institute sudah diresmikan lewat soft launching pada Juli 2015 lalu dan hari ini dilakukan grand launching yang juga dihadiri oleh Gubernur BI Agus Martowardojo, Kepala BI Institute Sugeng, Wakil Presiden RI 2009-2014 Boediono, Ketua DPR Ade Komarudin, dan Menteri PAN RB Asman Abnur.
Pada kesempatan kali ini, Sugeng mengungkapkan bahwa lembaga pendidikan internal BI ini juga menggandeng lembaga internal dan internasional. Dalam mengembangkan SDM BI, BI Institute juga menggandeng Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) untuk meningkatkan kualitas SDM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, para perwakilan dari The Fed atau bank sentral negara lain akan datang sebagai dosen tamu untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada SDM BI di BI Institute.
Pada kesempatan yang sama, Agus marto berharap BI Institute dapat meningkatkan kualitas SDM pegawai BI ke depannya. Dengan menggandeng akademisi nasional dan internasional yang ahli di bidangnya juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM di Bank Indonesia.
"BI Institute adalah lembaga yg akan memberi kontribusi strategis dalam meraih keunggulan SDM ke depan. Kami meyakini sinergi pemikiran dan pandangan para tokoh terkemuka di BI Institute memiliki reputasi internasional dalam pengembangan SDM yang unggul," kata Agus.
Untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri yang mampu bertahan dalam pelemahan ekonomi global dibutuhkan SDM yang unggul dan berkualitas di bidangnya. Mereka yang pernah belajar dalam BI Institute juga telah membuktikan pencapaiannya karena berhasil menjaga ekonomi dan keuangan Indonesia.
"Pembangunan ekonomi perlu pengelolaan berbagai sumber daya termasuk SDM. Selama ini hasil kerja kinerja BI berkoordinasi dengan otoritas lain telah mampu menjaga stabilitas ekonomi dan selamatkan sistem keuangan," tutur Agus.
Keberhasilan itu juga terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2016 yang tumbuh sebesar 5,18% year on year (yoy) dan hingga akhir 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 4,9-5,3%.
"Dengan begitu pertumbuhan ekonomi kuartal II bisa tumbuh 5,18% setelah sebelumnya melambat dan sampai akhir tahun kami perkriakan 4,9-5,3%," kata Agus.
Berharap jadi Lembaga Pendidikan Kelas Dunia
Lewat BI Institute, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bank sentral Indonesia diharapkan bisa setara dengan kualitas SDM bank sentral lainnya di negara lain.
BI Institute juga diharapkan mampu menjadi lembaga pendidikan dan penelitian kelas dunia yang mampu mencetak SDM berkualitas.
"Semoga dengan diresmikannya institusi membawa BI Institute sebagai lembaga studi, lembaga riset terkemuka tingkat dunia bagi terwujudnya SDM berintegritas yang mampu membawa bangsa makmur dan berkeadilan," jelas Agus.
Untuk mewujudkan BI Institute menjadi lembaga pendidikan kelas dunia berbagai akademisi juga diundang untuk ikut mengisi kelas. Sehingga perekonomian Indonesia dapat tumbuh ke arah yang lebih baik lagi ke depannya.
"BI Institute menjalankan fungsinya mengundang dan memberikan kesempatan yang luas kepada pakar akademisi untuk mengasah dan menunjukan juga memberikan solusi terbaik dalam pembangunan ekonomi," kata Agus.
BI Institute juga akan rutin mengundang berbagai pakar ekonomi dan moneter dari dalam dan luar negeri untuk membentuk ahli ekonomi kelaa dunia. Misalnya dengan mengundang ahli dari berbagai bank sentral dunia untuk ikut mengisi kelas di BI Institute.
"Kemitraan strategis dengan lembaga dalam dan luar negeri. Ini juga untuk memperkaya studi dan riset di Bank Indonesia. Dengan menjalin kemitraan lembaga di dalam dan luar akan menjadikan lembaga terkemuka dan membentuk pemimpin ekonomi kelas dunia," tutup Agus. (ang/ang)