Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, bila pemerintah memaksa Freeport membangun smelter di Papua, maka rencana pembangunan smelter bisa molor lagi.
Seperti diketahui, pemerintah sudah kecewa kepada Freeport karena sejak dibuat nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah pada Juli 2014 lalu, hingga MoU akan berakhir 25 Januari 2015, smelter belum terlihat progresnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita paksa bangun (smelter) di Papua, maka beri kesempatan Freeport molor lagi, karena bangun sarana pendukung perlu waktu lama. Maka itu harus dibangun di tempat yang siap," jelas Sudirman dalam rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Sudirman mengatakan, pemerintah tidak akan mengendurkan tekanannya kepada Freeport untuk membangun smelter. Sehingga industri hilir pertambangan di Indonesia bisa berkembang.
(dnl/hen)