Banyak orang mengetahui industri pesawat terbang tanah air mencapai puncak pada saat Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) didirikan. Tetapi saat ini tugas tersebut diemban oleh PT Dirgantara Indonesia (persero).
Pada awal hingga pertengahan tahun 2000-an Dirgantara Indonesia mulai menunjukkan kebangkitannya kembali, banyak pesanan dari luar negeri seperti Thailand, Malaysia, Brunei, Korea, Filipina dan lain-lain. Meskipun begitu, karena dinilai tidak mampu membayar utang berupa kompensasi dan manfaat pensiun dan jaminan hari tua kepada mantan karyawannya, DI dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 4 September 2007.
Namun pada tanggal 24 Oktober 2007 keputusan pailit tersebut dibatalkan. Tahun 2012 merupakan momen kebangkitan Dirgantara Indonesia. Pada awal 2012 Dirgantara Indonesia berhasil mengirimkan 4 pesawat CN235 pesanan Korea Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini PT DI siap melahirkan pesawat asli ciptaan sendiri pasca mandeknya proyek pengembangan N-250 dan N-2130. Dalam dua tahun ke depan, yakni di 2015, PT DI menargetkan bisa melahirkan pesawat multifungsi untuk mengangkut penumpang dan logistik yakni N-219. Pesawat berkapasitas 19 orang ini, merupakan pengembangan dari NC-212.