"Buah impor itu tidak perlu dikhawatirkan lagi, kalau selama ini buah impor selalu dipersoalkan karena banyak di mana-mana itu salah, jumlahnya hanya 5%-7% saja," ujar Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Hasanuddin Ibrahim ditemui di Kantornya, Selasa (2/9/2014).
Ibrahim mengatakan orang Indonesia tidak akan mungkin setiap hari selalu mengkonsumsi buah impor. Sehingga posisi buah lokal tetap menjadi pilihan konsumen di dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, yang menjadi perhatian Hasanuddin, saat ini bagaimana caranya agar para petani tidak lagi menggunakan pestisida kimia atau beralih menggunakan pestisida biologi. Tujuannya agar kualitas buah lokal tetap baik dan aman untuk dikonsumsi, dan ramah lingkungan.
"Karena dengan pestisida kimia itu merusak lingkungan kita, virus dan penyakit baru muncul dan makin kuat sehingga sulit diatasi. Makanya kami mendorong dan meminta para petani segera beralih menggunakan pestisida biologi yang ramah lingkungan dan mengandalkan mikroba-mikroba yang menjadi musuh alami para hama penyakit," tutupnya.
(rrd/hen)