Di dalam negeri, produk bajakan dijual dengan bebas dan dapat ditemui di beberapa pasar besar. Seperti di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Anda akan mendapati produk jam tangan dan tas bajakan asal China. Yang lebih ironis, merek jam tangan dan tas adalah merek ternama dunia.
Mau tahu lebih detil soal produk bajakan, yuk simak ulasannya seperti dikutip detikFinance, Selasa (14/04/2015):
Seperti contohnya di salah satu toko tas Pasar Senen, Jakarta Pusat. Ratusan tas berbagai jenis bermerek internasional dijual dan ditawarkan pada calon pembeli.
"Yang di ujung mereknya Hermes, lalu di samping ada Cartier. Tas impor semua, jangan ragu pada kualitas," ungkap Roy, salah satu pedagang tas di Lantai Dasar Blok IV Pasar Senen, Jakarta Pusat saat ditemui detikFinance.
Tidak hanya itu, Roy ternyata juga menjual berbagai macam jenis tas bermerek internasional lainnya sebut saja Prada, Valentino Garavani hingga Givenchy. Yang paling laris tentu saja tas merek Gucci. Warna tasnya juga mencolok dengan sisi jahitan cukup rapi.
"Prada dan Gucci lumayan banyak yang beli," imbuhnya.
Sayangnya seluruh tas bermerek internasional itu adalah palsu. Roy mengatakan seluruh tas branded itu didatangkan dari China bukan dari negera asalnya. Seperti Hermes dan Cartier seharusnya kedua tas ini berasal dari Prancis. Kemudian ada Prada, Gucci, Valentino Garavani, hingga Givenchy berasal dari Italia.
"Semuanya didatangkan dari China, jadi barang KW (asli tapi palsu). Tapi kualitasnya bisa dijamin," tuturnya.
Berapa harga tas yang ditawarkan Roy kepada konsumen? Cukup murah hanya Rp 150.000-200.000/pcs anda sudah dapat mengenakan tas bermerek internasional.
"Orang Indonesia yang penting merek. Kalau mereknya internasional dia pasti suka padahal barangnya KW," jelas Roy.
Meski banyak tas yang dijual bermerek internasional, ternyata kualitas keaslian produk tersebut dipertanyakan. Roy tahu benar bila tas yang dijualnya adalah produk tiruan. Pasalnya seluruh tas yang dijualnya bukan berasal langsung dari negara asal produksi tas tetapi dari China.
"Hermes, Cartier yang seharusnya dari Prancis ini dari China begitu juga ada Prada, Gucci, Valentino Garavani hingga Givenchy berasal dari Italia ini juga dari China," kata Roy.
Kemudian tidak hanya itu, Roy mengungkapkan konsumen tahu benar bila tas yang dijualnya adalah produk tiruan. Pasalnya harga seluruh bermerek itu cukup murah hanya dipatok Rp 150.000-200.000/pcs.
"Hermes dan Prada yang asli itu harganya bisa mencapai jutaan dong, kalau ini paling tinggi hanya Rp 200.000/pcs itu juga bisa kurang apalagi kalau ambil dengan partai besar," tuturnya.
Roy menjelaskan, cukup mudah bagi konsumen membedakan produk asli dan tiruan. Misalnya tas Hermes yang dijualnya hanya mencantumkan merek di sebuah kertas tanpa ada logo timbul Hermes seperti produk yang asli. Kemudian, ada lagi bedanya yaitu adanya serial number yang berhologram.
"Anda cek, di balik tulisan Hermes, Prada, Gucci pasti ada tulisan kanji. Nah, itu dari China. Kalau yang asli berhologram dan ada serial number. Bedanya lagi kalau tas yang asli nggak mungkin dijual di emperan jalan seperti ini pasti di butik atau di toko tertentu," sebutnya.
Selain tas dengan merek internasional seperti Hermes dan Prada, jam tangan tiruan bermerek internasional juga marak ada di Jakarta. Salah satunya ada di Pusat Grosir Pembelian Jam Tangan, Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Sama dengan tas, mayoritas jam tangan tiruan juga berasal dari China dan Taiwan. Berbagai jenis merek jam tangan tiruan berlabel internasional seperti Casio, G-Shock, Q&Q serta Swiss Army banyak dijual di Pasar Senen.
"Rata-rata untuk jam tangan analog (jam tangan jarum) dan digital itu dijual per lusin. Kalau dipecah untuk analog itu Rp 25.000/pcs, digital Rp 20.000/pcs untuk merek Casio, Q&Q dan Swiss Army. Nah, kalau G-Shock buatan China ini Rp 50.000/pcs," tutur salah satu pedagang jam tangan Bambang Kristanto.
Bambang mengatakan, produk asli G-Shock, Q&Q serta Casio adalah buatan Jepang. Sementara Army Swiss dibuat di Swiss. Sedangkan mayoritas produk yang dijualnya di Pasar Senen berasal dari China.
"Swiss Army itu aslinya dari Swiss tetapi yang KW banyak dari Taiwan dan China," imbuhnya.
Selain itu menurut Bambang, banyak merek jam tangan lainnya yang juga dipalsukan seperti merek Rollex hingga Alba. Bentuknya hampir sama bahkan mirip dengan aslinya. Namun ada sejumlah ciri-ciri khusus perbedaan jam tangan asli dan yang palsu.
"Beda bahan, misalnya Swiss Army ini yang asli itu dari timah bahan sekelilingnya, yang KW itu dari kuningan yang mudah karat. Kemudian yang asli itu punya sertifikat dan KW itu tidak ada. Harganya juga jauh beda. Yang asli Rp 1,2-1,5 juta/pcs yang kw hanya Rp 200.000/pcs," sebutnya.
Salah satu merek jam tangan yang paling banyak ditiru adalah G-Shock. Jam tangan digital yang diproduksi salah satu perusahaan elektronik terkenal asal Jepang Casio memang digandrungi kawula muda.
Salah satu penjual jam tangan G-Shock original di Pasar Senen, Jakarta Pusat sebut saja Engko, mengatakan rata-rata harga jam tangan G-Shock asli saat Rp 1,6 juta.
"Semua jam tangan G-Shock harganya di atas Rp 1 juta atau rata-rata Rp 1,5-1,7 juta," kata Engko.
Harga jam tangan G-Shock yang asli tidak akan turun harga, meski produk yang dijual adalah edisi lama. Biasanya produk asli buatan G-Shock berasal langsung dari Jepang. Namun ada beberapa yang juga diproduksi oleh China karena basis produksi merek jam tangan ini ada di dua negara tersebut.
"Yang asli ada dari buatan Jepang dan jangan salah, ada juga yang dari China," imbuhnya.
Sedangkan mayoritas jam tangan G-Shock yang paling banyak dijual di Pasar Senen justru produk KW alias asli tapi palsu. Harganya juga relatif murah dan modelnya mirip dengan produk yang asli. Produk G-Shock tiruan seluruhnya dibuat di China.
"Yang KW harganya Rp 300.000 saja, lebih murah dan dia mirip dengan G-Shock yang asli," katanya.
Berikut daftar harga jam tangan G-Shock terbaru:
1. Casio G Shock GA300-1A Rp 1,6 juta.
2. Casio G shock GA-300-7A Rp 1,5 juta.
3. Casio G shock GA 300A-2A Rp 1,6 juta.
4. Casio G shock GA 300A-5A Rp 1,6 juta.
5. Casio G shock GA 201-1A Rp 1,5 juta.
6. Casio G shock GA-200Rg-1A Rp 1,7 juta.
7. Casio G shock GA 200 1A Rp 1,55 juta.
8. Casio G shock GA 200BW 1A Rp 1,45 juta.
9. Casio G shock GA 150 1A Rp 1,25 juta.
10. Casio G shock GA 120BB-1A Rp 1,3 juta.
Beragam jam tangan bermerek internasional diperjualbelikan di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Ada yang dijual lusinan atau eceran tergantung permintaan dan perjanjian jual beli antara penjual dan pembeli.
Beberapa merek terkenal seperti Swiss Army, Alba, Q&Q, atau Casio menjamur dengan harga jual yang bervariasi. Tentu konsumen sulit membedakan mana jam tangan yang asli dengan yang palsu.
Engko mengatakan, sulit membedakan jam tangan digital khususnya G-Shock antara yang asli dan produk KW alias abal-abal. Namun ada sejumlah catatan yang bisa anda perhatikan membedakan produk keduanya.
"Pertama jelas dari harga, produk asli harganya maksimal Rp 1,7 juta kalau abal-abal paling Rp 200.000-300.000," kata Engko.
Yang kedua soal mesin. Namun faktor kedua ini konsumen sulit melihat keaslian mesin jam karena posisi yang sulit yang dibuka. Oleh karena itu, Engko memberikan sejumlah catatan.
"Mesin cukup sulit, tetapi legalitas ada di sertifikat. Masing-masing jam tangan G-Shock yang dijual diberikan sertifikat khusus dengan masa garansi pabrik 1 tahun di samping ada garansi toko," tuturnya.
Kemudian faktor ketiga adalah produk jam tangan G-Shock yang asli tahan air hingga kedalaman 20 meter. Sementara G-Shock palsu kadang-kadang terkena air laut, air langsung merembes ke mesin sehingga mesin mati. Di sini Engko memberikan alasan spesifik.
"Masalahnya terkadang produk serupa juga memiliki kemiripan dengan jam tangan original dari desainnya bahkan kardus sehingga luar biasa sulit dibedakan jika kita terkena penipuan. Jam tangan G-Shock merupakan jam tangan dengan material kuat dan kokoh tanpa celah bagi air untuk masuk jadi aman," tegasnya.
Masyarakat juga diminta cermat karena tidak semua jam tangan G-Shock yang asli diproduksi di Jepang. Ada beberapa jam tangan G-Shock yang original dibuat di pabrikan asal China.
"Jangan melihat produk buatan China kita langsung men-judge bahwa itu palsu. Beberapa jam tangan Casio termasuk G-Shock itu ada yang dibuat di China," sebutnya.