Ini Jurus Kementan Bantu Petani Karet Saat Harga Anjlok

Ini Jurus Kementan Bantu Petani Karet Saat Harga Anjlok

Michael Agustinus - detikFinance
Senin, 28 Mar 2016 08:05 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - Jatuhnya harga karet di pasar dunia sangat berdampak pada kehidupan para petani karet di Indonesia. Harga karet di tingkat petani pernah menyentuh Rp 25.000/kg pada 2012 lalu, kini hanya Rp 5.000/kg.

Untuk membantu para petani karet, Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan program replanting (peremajaan) 1 juta hektar (ha) tanaman karet. Tujuannya ialah untuk mengurangi pasokan karet sehingga harganya bisa naik, sekaligus untuk meningkatkan produktivitas karet Indonesia di masa mendatang.

"Kita siapkan program peremajaan 1 juta ha karet. Ini dilaksanakan bertahap mulai tahun ini. Kita sesuaikan dengan kemampuan masing-masing daerah sentra karet, mereka mampunya berapa," kata Dirjen Perkebunan Kementan, Gamal Nasir, kepada detikFinance di Jakarta, Senin (28/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan asumsi rata-rata petani karet di Indonesia memiliki lahan seluas 2 ha, maka penerima bantuan ini mencapai 500.000 orang petani.

"Penerimanya kira-kira 500.000 petani di sentra-sentra karet seperti Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan sebagainya," tukas dia.

Dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 10 triliun akan dialokasikan untuk membiayai peremajaan pohon karet milik para petani. Para petani yang ingin mendapatkan bantuan ini tinggal mengajukan permintaan KUR saja.

"Mereka mengajukan kita beri, jangan banyak syarat lah kalau untuk petani," ucap Gamal.

Selama peremajaan karet berlangsung, para petani tentu tidak bisa memanen getah karet. Agar mereka tetap memperoleh pendapatan, Kementan juga menyiapkan bantuan benih jagung. Jagung bisa menjadi tanaman sela, sumber pendapatan petani selama pohon karet masih dalam peremajaan.

"Bantuan benih jagung ini kita berikan secara gratis, asal mereka mau kita berikan. Jagung kan panennya cepat, 3 bulan sudah bisa dijual," pungkasnya. (ang/ang)

Hide Ads