Alasannya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang ditugaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun LRT belum menunjuk kontraktor pemenang proyek.
Padahal, proyek angkutan massal berbasis rel tersebut ditargetkan bisa melayani warga ibukota sebelum perhelatan Asian Games 2018. Di DKI Jakarta sendiri, Pemprov DKI Jakarta akan membangun 7 koridor LRT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, basic design pada proyek LRT telah diselesaikan oleh konsultan internasional. Selanjutnya, basic design akan dibagikan kepada para konstraktor, khusnya 3 BUMN konstruksi.
"Nah informasi detail ini yang dibutuhkan para kontraktor dan para manufaktur untuk bisa menyiapkan harga, setelah harga bisa disiapkan baru mereka bisa menawarkan pada kita, di situ kita akan adakan proses negosiasi baru," ujarnya.
Ditargetkan, pihaknya akan mengumumkan pemenang tender baru untuk proyek pengembangan prasarana LRT seperti rel dan stasiun pada September nanti. Setidaknya, Pemprov DKI Jakarta mengundang 3 BUMN yakni PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk untuk membantu Jakpro dalam mengembangkan LRT.
"Dalam beberapa minggu ke depan kita mendapatkan harga penawaran dan selambat-lambatnya bulan September kita sudah dapat ditentukan siapa kontraktor utama-nya siapa," tuturnya. (feb/hns)