Sebelumnya, LRT yang dibiayai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tersebut memakai standar lebar rel 1067 milimeter (mm). Lebar rel lama ini sempat membuat proyek LRT terhenti karena tidak ada kesepakatan standar lebar rel antara Kemenhub sebagai pemilik proyek LRT pinggiran Jakarta dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemilik proyek LRT dalam kota Jakarta.
Kemudian ukuran rel pada proyek LRT pinggiran Jakarta direvisi menjadi 1435 mm, mengikuti lebar rel proyek LRT milik Pemprov DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Penambahan lebar rel ini dimaksudkan untuk mempermudah pengadaan kereta nantinya. Karena, umumnya kereta yang diproduksi di seluruh dunia menggunakan ukuran standar untuk melintas di atas rel selebar 1435 mm.
"Pertimbangan lebar rel 1435 mm karena Pemerintah menghendaki, karena populasi kereta api dunia umumnya menggunakan lebar 1435 mm," jelas dia.
![]() |
Lebar ini juga sesuai dengan lebar rel LRT lainnya yang saat ini juga tengah dikerjakan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang disebut proyek LRT DKI Jakarta. Ke depan, LRT Jabodebek yang dibangun Adhi Karya nantinya akan tersambung dengan lintasan LRT DKI Jakarta. Dengan spesifikasi lebar rel yang sama, maka kereta yang melintas di atasnya tidak perlu menghadapi kendala.
"Kami koordinasi terus dengan Jakpro. Karena tujuan akhirnya kan supaya masyarakat sebagai pengguna itu nyaman," pungkas dia. (dna/feb)