"Insya Allah bisa, memang kita ke depan akan meningkatkan kualitas ekspor buah-buahan lokal kita. Selain itu juga kita dorong agar masyarakat juga mau meningkatkan konsumsi dan cintai buah lokal nusantara," katanya saat berbincang pagi dengan detikcom, di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (19/11/2016).
Menurut Amran, memang saat ini ada penetapan kelas buah-buahan untuk kualitas ekspor. Namun bukan berarti buah lokal tidak bisa memiliki nilai ekspor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fokus ekspor kita saat ini yang sedang kita tingkatkan itu pisang, nanas, mangga, dan manggis. Coba lihat kualitas pisang di Lampung itu stabil dan terus kita tingkatkan," tambahnya.
Sebelumnya, dalam acara 'Fruit Indonesia 2016' di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Kamis (17/11) Presiden Jokowi merasa volume ekspor buah lokal tidak sebanding dengan komoditas ekspor kelapa sawit. Malah sebaliknya Indonesia dibanjiri buah-buahan ekspor.
"Saya sudah perintahkan Menteri Pertanian (kembangkan buah ekspor). Kalau kelapa sawit saja bisa 14 juta hektar, mestinya buah-buahan bisa sampai angka seperti yang dimiliki kelapa sawit, kita mempunyai kekuatan yang besar tapi belum dikelola, belum di-manage, belum dipersiapkan dengan baik. Pasca panen yang misalnya dilakukan dengan dipotong, digunting dengan baik, kemudian diseleksi mana yang kualitas A, kualitas B, kualitas C, terus packaging, ini yang belum," ucap Jokowi saat itu. (adf/hns)