Di Balik Sikap Sri Mulyani Soal Asumsi Perekonomian 5,1% di 2017

Di Balik Sikap Sri Mulyani Soal Asumsi Perekonomian 5,1% di 2017

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Selasa, 10 Jan 2017 16:21 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra-detikFinance
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan alasan target pertumbuhan ekonomi tahun ini dipatok di level 5,1% pada 2017. Angka ini masih berada di perkiraan Bank Indonesia (BI) 5-5,4% dan sedikit berbeda dengan perkiraan Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF) 5,3%.

"Tahun depan pertumbuhan ekonomi Indonesia bermacam-macam, BI mengatakan range-nya 5,0-5,4%, beberapa institusi internasional seperti world bank dan IMF 5,3%. Kita dan DPR sepakat pertumbuhan ekonomi 5,1% di 2017," tutur Sri Mulyani dalam Rakernas Kementerian Keuangan di Gedung Djuanda Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2017).

Sri Mulyani menyebutkan, asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1% pada tahun ini ikut mempertimbangkan ketidakpastian ekonomi global. Perekonomian global dirasa masih belum sepenuhnya pulih dan memberikan imbas terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini cukup hati-hati, kenapa kita cukup hati-hati? Waktu bahas dengan DPR, global masih sangat tidak pasti dan setelah pertumbuhan ekonomi 2014, 2015, 2016 itu masih dalam posisi early recovery. Sehingga kita perlu berhati-hati mendesain APBN," kata Sri Mulyani.

Pertumbuhan ekonomi tahun ini yang diasumsikan 5,1% juga mempertimbangkan belum pulihnya harga komoditas. Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini belum bisa banyak tumbuh dibandingkan tahun 2016.

"Seluruh wilayah yang mengandalkan komoditas mengalami perlambatan yang cukup besar. Di Jawa masih relatif rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional, Sumatera agak lemah, Kalimantan juga begitu tapi sudah mulai recovery di kuartal terakhir," jelas Sri Mulyani. (mkl/mkl)

Hide Ads