"Tahun depan pertumbuhan ekonomi Indonesia bermacam-macam, BI mengatakan range-nya 5,0-5,4%, beberapa institusi internasional seperti world bank dan IMF 5,3%. Kita dan DPR sepakat pertumbuhan ekonomi 5,1% di 2017," tutur Sri Mulyani dalam Rakernas Kementerian Keuangan di Gedung Djuanda Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2017).
Sri Mulyani menyebutkan, asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1% pada tahun ini ikut mempertimbangkan ketidakpastian ekonomi global. Perekonomian global dirasa masih belum sepenuhnya pulih dan memberikan imbas terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertumbuhan ekonomi tahun ini yang diasumsikan 5,1% juga mempertimbangkan belum pulihnya harga komoditas. Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini belum bisa banyak tumbuh dibandingkan tahun 2016.
"Seluruh wilayah yang mengandalkan komoditas mengalami perlambatan yang cukup besar. Di Jawa masih relatif rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional, Sumatera agak lemah, Kalimantan juga begitu tapi sudah mulai recovery di kuartal terakhir," jelas Sri Mulyani. (mkl/mkl)