Pernyataan ini disampaikan Rini dalam acara gathering bersama pemimpin redaksi, di Plaza Bank Mandiri, Kamis malam (19/1/2017).
"Presiden sudah satu bahasa, Bu Menkeu sudah satu bahasa. Wapres satu bahasa. Kalau Kementerian mayoritas sudah oke. Karena kan nggak ada persoalan," ujar Rini.
![]() |
Rini menjelaskan, selama ini telah berbicara dengan kementerian teknis seputar rencana pembentukan holding BUMN. Misalnya, untuk BUMN konstruksi, Rini pernah membahasnya dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seharusnya tidak ada perubahan di kementerian teknis dengan dibentuknya holding BUMN. Justru, kata Rini, Kementerian teknis juga harus memikirkan bahwa BUMN ini adalah salah satu jalan bagi masyarakat untuk mendapat benefit sehubungan dengan ekonomi.
![]() |
"Ini kan prosesnya semua. Di Menko Ekonomi dibicarakan, di Kementerian Keuangan dibicarakan, Ratas (Rapat Terbatas) sudah dibicarakan semua," terang Rini.
Dia menambahkan, holding yang segera dibentuk dalam waktu dekat adalah BUMN migas dan tambang.
"Yang saya bilang paling cepat adalah migas dan tambang," pungkas Rini. (hns/dnu)