"Daya dapat informasi dari lapangan, cabai impor atau yang dikenal dengan lombok kresek dipasok seminggu sekali 1 truk sekitar 4 sampai 5 ton," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf kepada detikcom, Rabu (22/2/2017).
Dari informasi yang dihimpun detikcom, cabai rawit merah impor sudah beredar di pasaran seperti di Sidoarjo, Tulungagung, Trenggalek dan beberapa daerah lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada 25 perusahaan importir cabai (terdiri dari 22 importir cabai rawit merah kering dan 3 perusahaan importir cabai bubuk).
Dari 22 perusahaan cabai impor dari China dan India, beralamatkan di beberapa daerah di Jatim seperti Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto. Sedangkan 4 perusahaan lainnya berasal dari Jakarta.
Baca juga: Cabai China Beredar di Wilayah Jatim, Layak Konsumsi?
Wagub yang akrab disapa Gus Ipul ini menegaskan, pihaknya akan mengawasi dan mengidentifikasi pemasok cabai impor.
"Kita akan bekerja sama dengan BBPOM (Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan) untuk menguji, apakah mengandung bahan kimia berbahaya atau tidak, apakah layak dikonsumsi atau tidak," jelasnya. (roi/hns)