Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kamis (23/3/2017) kemarin meninjau langsung progres bendungan yang disiapkan untuk menambah pasokan air baku di Batam itu.
![]() |
Sejumlah alat berat tampak beroperasi membentuk saluran irigasi dan pondasi untuk bendungan tersebut. Adapula pengerjaan saluran pelimpah sebagai tempat kontrol arus dari bendungan atau tanggul yang menuju ke daerah hilir agar bisa masuk ke struktur peluncur sebagai proses masuk ke sungai yang nantinya dibendung.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini percepatan pekerjaan terus dilakukan sejak awal 2016 lalu. Hal ini akan terus dilakukan sampai 2018 dengan melakukan kerja 3 shift selama 7 hari kerja dan penambahan alat.
![]() |
Sebagai informasi, pembangunan Bendungan Sei Gong dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak, dengan nilai konstruksi sebesar Rp 238,44 miliar yang akan mensuplai kebutuhan air baku sebesar 400 liter per detik.
![]() |
Suplai air baku di Pulau Batam utamanya memang berasal dari 8 bendungan yang sudah ada. Sehingga dibutuhkan tambahan pasokan untuk mengantisipasi pertumbuhan ekonomi dan penduduk di pulau tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Delapan waduk yang sudah ada saat ini yakni Waduk Sei Baloi, Waduk Sei Nongsa, Waduk Sei Harapan, Waduk Sei Ladi, Waduk muka kuning, Waduk Duriangkang, Waduk Rempang, Waduk Tembesi, dan Embung kebun raya.
Untuk itu, saat ini Kementerian PUPR sedang mencari lokasi lain yang memiliki potensi untuk dibangun embung dan bendungan muara seperti Bendungan Sei Gong. (dna/dna)