Biaya Proyek LRT Jabodebek Rp 23 T, Ini Sumber Dananya

Biaya Proyek LRT Jabodebek Rp 23 T, Ini Sumber Dananya

Michael Agustinus - detikFinance
Jumat, 24 Mar 2017 11:41 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Proyek kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) yang ditargetkan selesai pada 2019 membutuhkan dana hingga Rp 23 triliun. Dari mana saja dananya?

Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Panjaitan menyatakan, sebagian dana bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang dianggarkan di APBN. Adhi Karya selaku kontraktor juga ikut membiayai.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga diminta ikut patungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Stasiun LRT Bekasi-Cawang dan Cibubur-Cawang Dilengkapi Shuttle Bus

"LRT sudah selesai dihitung, nilai proyek Rp 23 triliun. Sebagian dari PMN, sebagian dari Adhi Karya. Kita harap selesai early 2019. DKI wajib juga ikut, mereka belum masuk di Rp 23 triliun tadi. Pendanaan mestinya tidak ada masalah," kata Luhut dalam coffee morning di Gedung BPPT, Jakarta, Jumat (24/3/2017).

Luhut menambahkan, sindikasi Himpunan Bank Negara (Himbara) siap memberikan kredit dengan bunga 7% per tahun untuk proyek LRT Jabodebek.

"7% bunga dari pinjaman. Himbara sindikasi sudah siap," tukasnya.

Baca juga: Tak Hanya di Jawa, Jokowi Genjot Proyek Tol Hingga LRT di Sumsel

Sumber-sumber dana untuk proyek LRT ini akan diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) yang keluar pekan depan. "Perpres keluar minggu depan. Dengan begitu jaminan pendanaan akan ada," tutup Luhut. (mca/hns)

Hide Ads