"Yang saya bilang, daging sapi di kita itu mahal harganya, bahkan mungkin dibandingkan di Singapura sama," kata Darmin di Komplek Istana Presiden, Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Sebenarnya, kata Darmin, masyarakat bisa membeli daging beku yang harganya lebih murah dibanding daging segar. Cuma, tidak mudah mengubah kebiasaan masyarakat yang dominan mengonsumsi daging segar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, daging beku bukan barang baru bagi di lidah orang Indonesia. Sebab, daging beku juga dipakai sebagai menu di restoran, misalnya steak.
"Yang namanya restoran steak semua daging beku, enggak ada yang pakai daging segar. Harganya itu Rp 85 ribu/kg tapi kalau daging segar itu Rp 115 ribu/kg," terang Darmin.
Dia menambahkan, yang sekarang sedang diupayakan pemerintah adalah mengajak masyarakat mengonsumsi daging beku.
"Jadi ini persoalan yang memanage-nya jauh lebih susah semuanya, sama saja seperti cabai, kita maunya yang segar lalu diuleg, jadinya ya dia terpengaruh sekali dengan musim, padahal kalau itu bisa cabai botol, bukan cabai halus, cabai botol yang tinggal diuleg tahan 2-3 bulan itu, kan ceritanya beda," tutur Darmin.
Daging kerbau
Sementara itu, harga daging kerbau dari India sempat naik hingga tembus Rp 100.000/kg. Padahal seharusnya dibanderol Rp 75.000-Rp 80.000/kg.
Merespons hal ini, Menteri Pertanian Amran Sulaiman berjanji bakal mencabut rekomendasi distributor pemasok daging kerbau
"Kalau ada distributor yang begitu, saya pastikan rekomendasinya kucabut. Enggak boleh lagi kompromi, bagi yang ingin mengganggu orang dalam beribadah. termasuk bawang putih kemarin, sudah tersangka kan," kata Amran di Komplek Istana Presiden.
Amran menyebutkan, pemerintah membuka keran impor daging kerbau beberapa bulan yang lalu untuk memenuhi tingkat protein masyarakat. Adapun, penetapan harga ditingkat distributor hanya sekitar Rp 60.000-Rp 65.000/kg, sehingga harga di tingkat konsumen paling mahal Rp 80.000/kg.
Amran meminta pedagang melaporkan apabila ada distributor menaikkan harga daging beku, agar dilakukan tindakan tegas.
"Di mana ? enggak, enggak, harus tunjuk tempatnya supaya saya bisa telusuri, enggak boleh lagi menjual daging, kalau tidak digituin kapan berhenti, harus efek jera dikasih," tukasnya. (hns/hns)