Dalam waktu dekat, pihaknya akan kembali membangun jalan aspal yang dicampur bahan plastik di Bekasi, Surabaya, Medan, dan Jalan akses menuju Tol Tangerang-Merak.
"Sekarang kita lanjutkan, ada tiga tempat. Minggu ini 9 September saya di Bekasi. Lalu nanti ada di Surabaya dan Medan; sama di akses dan rest area tol Tangerang dan Merak. Tapi belum di jalan utamanya," katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin (4/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Penampakan Sampah Plastik Disulap Jadi Aspal |
Menurutnya, panjang jalan yang dibangun aspal plastik di empat lokasi ini akan lebih panjang dari yang diterapkan di Bali. Kekuatan bebannya pun akan ditambah mengingat jalan yang akan diaspal akan melewati jalan arteri atau jalan umum.
"Jadi rata-rata sekitar 1 km lebih yang terdiri dari dua jalur. Bekasi dan lain ini nanti lebih berat jalurnya," ungkapnya.
Pemanfaatan limbah plastik sebagai campuran aspal menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi sampah plastik laut yang sangat banyak ditemukan di perairan Indonesia.
Jumlah sampah plastik di Indonesia hingga 2019 diperkirakan mencapai 9,52 juta ton atau 14% dari total sampah yang ada. Dengan estimasi plastik yang digunakan 2,5-5 ton/km jalan, maka limbah plastik dapat menyumbang kebutuhan jalan sepanjang 190.000 km.
"Pada intinya, kita mendukung ini dalam rangka azas manfaat, di samping bahan bakunya ekonomis," tukas Danis. (eds/wdl)