"Pengaruhnya ke inflasi iya, tapi yang bagaimana pengaruhnya harus kita tunggu nanti akhir bulan. Kalau harganya membaik di akhir bulan, tidak banyak pengaruhnya. Tapi kalau harganya tidak membaik maka pengaruhnya akan banyak," kata Darmin di Kantornya, Jakarta, Jumat (12/1/2018).
Oleh sebab itu, pemerintah berupaya mengendalikan laju kenaikan harga beras, salah satunya dengan membuka keran impor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mendag: Impor Tak Miskinkan Petani |
"Kalau substansinya tanya ke Mendag. Kita tadi, di tempat kita Mendag laporkan bahwa akan dilakukan impor beras, Permendag yaitu melalui impor beras khusus," katanya.
Darmin juga mengatakan, sistem one map policy atau kebijakan satu peta juga sebenarnya dapat digunakan untuk membantu dalam mengetahui data apapun, termasuk data-data soal beras. Hal itu, supaya tidak ada perbedaan data satu sama lain terkait data beras dan tidak menimbulkan kebingungan.
"Metodenya kami sedang selesaikan one map policy yang kita buat dan itu akan dilaunch 18 Agustus nanti, sehingga kita pada saat itu semua data mengenai apapun di pemerintah harus menggunakan basis yang sama. Petanya ada termasuk sawah. Jadi kalau pertanyaannya bagaimana selesaikannya, ya antara lain dengan one map policy," jelasnya.
Baca juga: RI Impor Beras 500.000 Ton, Ini Kata Mentan |