Mantan Wamendag Ini Beberkan Alasan RI Masih Impor Singkong

Mantan Wamendag Ini Beberkan Alasan RI Masih Impor Singkong

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 15 Feb 2018 17:24 WIB
Foto: Tim Infografis, Andhika Akbarayansyah
Jakarta - Ekonom Bayu Krishnamurti mengatakan Indonesia masih impor singkong. Padahal Indonesia memiliki tanah yang subur.

Kondisi tersebut cukup disayangkan di tengah situasi industri agro yang kekurangan bahan baku, termasuk singkong. Alhasil, Indonesia masih harus impor.

Lantas apa yang membuat Indonesia masih impor singkong?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahan agro industri singkong, 1.000 orang mengatakan kenapa kita impor singkong? karena nggak ada yang ngurusi singkongnya kok. Emang petani suruh puasa 9 bulan? Singkong itu ditanam hari ini panennya 9 bulan. Artinya dapat duitnya 9 bulan sekali," kata Bayu dalam Focus Group Discussion di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018).

Kondisi ini harus diperhatikan oleh pemerintah untuk meningkatkan produksi singkong sehingga tak perlu impor. Hal itu, karena kebutuhan singkong dalam negeri terus tumbuh. Caranya dengan memberi perhatian mulai dari lingkup pertaniannya.

"Terus kita nggak mikirin gimana. Dia tanam, dia tinggal. Harusnya kita pikirkan bagaimana cashflow ini, dan permintaan domestik industri singkong luar biasanya besarnya dan tumbuh,"lanjutnya.

Dia menambahkan, terkait itu, pemerintah tidak hanya selalu memikirkan komoditas agro berbasis ekspor, singkong pun harus diperhatikan untuk kebutuhan domestik.

"Jadi agro berbasis agro untuk kepentingan domestik, sangat-sangat penting diperhatikan, selain ekspor," tambahnya.

Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada semester I-2017, impor singkong mencapai 3,2 ribu ton atau US$ 613,2 ribu. Import singkong tersebut seluruhnya berasal dari Vietnam. (zlf/zlf)

Hide Ads