Kepala Bagian Humas JLB Ucu Suherman menjelaskan selama ini GT Kayu Besar menjadi salah satu titik kemacetan. Pasalnya, gerbang tol tersebut melayani kendaraan dari tiga arah yang berbeda.
"Kemacetan di Kayu Besar terjadi karena lalu lintas datang dari tiga arah Bandara, Pantai Indah Kapuk (PIK), Pluit terkumpul satu di Kayu Besar," katanya.
Dirinya mengatakan dengan adanya pengalihan transaksi ke tiga GT lain, maka dapat membantu menurunkan tingkat kemacetan hingga 10%. Sebab saat ini baru tahap pertama dari integrasi tol JORR.
"Diperkirakan untuk saat ini karena saat ini baru memindahkan transaksi, penambahan kapasitasnya berupa mobile rider jadi paling diprediksi baru 10% mengurangi antrean," katanya.
"Ini baru hari perdana ya tapi prediksi setelah ada integrasi diharapkan akan 50:50 karena mengingat ini hari pertama belum memprediksi tapi setelahnya akan kelihatan. Tapi sebagai gambaran umum kita yakinkan Kayu Besar tidak ada antrean," jelasnya.
Sementara itu, AVP Toll Collection Management Hendri Taufik menjelaskan kemacetan yang biasa terjadi di GT Kayu Besar bisa mencapai 1,5 km panjangnya. Kemacetan tersebut biasa terjadi di jam 17.00 WIB hingga 19.00 WIB. Dengan dihilangkannya transaksi pada GT Kayu Besar, kemacetan tidak akan terjadi hingga sepanjang itu.
"Jadi macetnya sekitar 1,5 km panjangnya itu saat pick hour, sore ya jam 5 sampai jam 7," terangnya.