Selain Sri Mulyani, Siapa Lagi yang Pernah 'Dikepret' Rizal Ramli?

Selain Sri Mulyani, Siapa Lagi yang Pernah 'Dikepret' Rizal Ramli?

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Selasa, 27 Mar 2018 11:57 WIB
Selain Sri Mulyani, Siapa Lagi yang Pernah Dikepret Rizal Ramli?
Foto: Grandyos Zafna

Rizal Ramli pernah juga mengepret kebijakan di lingkup Pelindo II. Banyak hal yang dikritisi, mulai penguasaan lapak hingga jalur rel mati.

Rizal mengaku, Pelindo II sebagai operator pelabuhan banyak menyewakan lahan atau lapak kepada investor, yang kemudian menangani aktivitas bongkar muat seperti JICT (Jakarta International Container Terminal) dan TPK Koja. Akibatnya, Rizal menilai lahan dan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Priok dikuasai oleh pengusaha lapak.

"Pelindo II sekarang dikuasai pengusaha lapak," kata Rizal, saat berada di Kantor Pelayanan Umum (KPU) Bea Cukai, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/9/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pengusaha lapak di pelabuhan selanjutnya mengatur sistem kapal sandar hingga jadwal bongkar muat. Rizal menilai, skema bongkar muat tidak mengikuti standar first come, first serve. Ada indikasi, kapal yang datang belakangan bisa dilayani lebih dahulu.

"Di Makassar dan Surabaya, sudah diterapkan skema first come dan first serve. Kapal pertama dilakukan unloading. Tapi sekarang bagi-bagi rezeki. Masuk lapak nomor 3 dan 5," jelasnya.

Selain itu lamanya arus barang (dwell time) di Pelabuhan Tanjung Priok sempat membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah. Rizal Ramli, mulai membereskan, salah satunya dengan menghidupkan rel 'mati' di pelabuhan terbesar di Indonesia.

Rel kereta api yang ada saat ini tersisa di Jalan Pasoso berjarak 2 km ke Dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, kondisinya sudah 'mati'. Padahal pada Zaman Belanda banyak percabangan rel kereta di sekitar Priok.

"Setelah kami periksa ternyata. Zaman Pelindo ini rel ditutup pakai aspal sehingga nggak bisa dipakai. Kereta barang tidak bisa masuk. Besok kita akan ke Tanjung Priok, kita akan bawa ekskavator jalan rel yang ditutup zaman Belanda akan kita bongkar," tegas Rizal di Priok, Kamis (10/9/2015).

Seperti diketahui jaringan rel kereta api logistik/kontainer yang menghubungkan antara Pelabuhan Tanjung Priok dengan Pelabuhan Peti Kemas hingga Tempat Penampungan Khusus (TPK) Koja, Jakarta Utara telah ada. Rel ini telah lama mati dan tidak digunakan untuk pengangkutan kereta api logistik, namun masih terputus alias belum sampai ke dalam pelabuhan.

(ang/ara)
Hide Ads