Kehadiran Umat Mart yang digarap Hipmi dan Aprindo merupakan upaya untuk menciptakan pusat kegiatan ekonomi baru dengan cara memperkenalkan bisnis ritel modern kepada santri dan pengurus pesantren.
Pengadaannya tidak ada sangkut pautnya untuk menyaingi 212 Mart yang sudah terlebih dahulu ada dan saat ini sudah memiliki ratusan cabang.
"Nggak ada, kita nggak ada menyaingi," papar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey kepada detikFinance, Rabu (11/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini untuk memberi teori kewirausahaan kita memberi bantuan. Aprindo di sisi distribusi barang. Jadi nggak ada istilah saing-sangian. Kalau yang lain jalan ya sudah jalan saja. Ini (Umat Mart) jalan juga kan kan jalan. Ini kan negara demokrasi, siapapun berhak untuk jalankan usaha," papar dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman