Letusan Freatik Merapi, Pengusaha Hotel di Yogya Wanti-wanti

Letusan Freatik Merapi, Pengusaha Hotel di Yogya Wanti-wanti

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Sabtu, 12 Mei 2018 13:07 WIB
Letusan Freatik Merapi, Pengusaha Hotel di Yogya Wanti-wanti
Foto: Ristu Hanafi/detikcom
Jakarta - Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meletus dan mengeluarkan asap putih hingga ketinggian 5 km.

Berbagai kegiatan ikut terganggu, salah satunya pariwisata. Guna memitigasi resiko turun drastisnya keterisian penginapan, sektor perhotelan pun memberikan insentif guna menarik wisatawan datang ke Yogyakarta.

Dirangkum detikFinance, berikut strategi yang dilakukan pengusaha hotel guna menarik wisatawan:
Sektor pariwisata menjadi bagian yang paling berpotensi merugi akibat adanya letusan Gunung Merapi. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan hal itu terjadi karena aktivitas ekonomi terbesar di sana berkecimpung di bidang pariwisata.

"Pasti ada dampaknya, tapi yang paling terasa memang di pariwisata. Pariwisata kan yang paling besar kontribusinya, kalau bicara aktivitas ekonomi di daerah sana," jelasnya.

Hanya saja dia belum punya hitung-hitungan potensi kerugian akibat erupsi Gunung Merapi. Tapi yang jelas orang-orang yang ingin destinasi ke daerah sekitar Merapi jadi terganggu.

"Agak sulit ya menghitungnya. Tapi ya pasti akan berdampak, terutama yang pariwisata, apalagi ini kan mendekati hari raya (Idul Fitri), lagi padat-padatnya orang juga pada mau ziarah, mau apa ke sana," jelasnya.

Pengusaha biro perjalanan wisata khawatir erupsi gunung merapi meluas dan mengganggu bisnis mereka. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansyah.

"Kita khawatir kalau itu berkembang menjadi besar ya, kemudian penerbangan terganggu sehingga jadwal perjalanan wisatawan yang harusnya masuk dan keluar Yogyakarta ya, itu menjadi terganggu kan," ujar Budijanto.

"Pasti terjadi pembatalan ya otomatis, kan karena pembatalan penerbangan pasti akan terjadi pembatalan kunjungan," lanjutnya.

Sejauh ini Budijanto belum mendapat kabar dari biro-biro perjalanan yang tergabung dalam Asita, namun dia memperkirakan bakal ada wisatawan yang membatalkan perjalanannya.

"Pasti pertama khawatir, artinya mereka bisa ke sana tapi nggak bisa pulang. Bisa saja kan kalau dampaknya nanti lebih luas, kan ternyata akhirnya mereka harus menambah kunjungannya kan," ujar dia.

Selain itu, bisa saja calon wisatawan batal berangkat karena merasa tidak nyaman berwisata di saat terjadi bencana alam. Ditambah banyak lokasi wisata andalan di kawasan Merapi, yang barang tentu bakal ditutup akibat erupsi.

"Kawasan Merapi ini kan jadi kawasan wisata juga kan, yang lahar dingin, jeep Merapi, dan sebagainya, dan ada beberapa bunker bunker yang dijadikan sebagai kunjungan wisata sekarang kan. Nah ini yang pasti akan ditutup, karena kan khawatir kalau terjadi hal membahayakan," jelasnya.

Walaupun, menurutnya masih ada wisatawan yang tetap melanjutkan perjalanan wisatanya karena banyak alternatif lain selain wisata kawasan Merapi, Apalagi ada wisata di Yogyakarta.

Letusan Gunung Merapi menyebabkan terjadinya penurunan hunian hotel sebesar 10%. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta Istidjab Danunagoro mengatakan saat ini pihaknya baru mendapatkan laporan terkait pembatalan penerbangan pesawat.

Sehingga ia memperkirakan dari data tersebut pihaknya menilai akan ada dampak penurunan okupansi hingga 10%.

"Ya ini kami lagi memantau sudah ada beberapa pembatalan pesawat saya belum cek ada penurunan berapa persen (okupansi). Tapi pasti ada lah, maksimal penurunan 10%," katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan saat ini kondisi perhotelan sedang meningkat sebanyak 5%. Hal ini merupakan imbas dari libur panjang yang terjadi pada minggu ini.

"Kemarin kan libur ini long weekend. Nah kalau long weekend biasanya meningkat 5%," sambungnya.

Sementara itu, ia mengingatkan agar para wisatawan tidak terlalu khawatir. Sebab Istidjab menilai kondisi saat ini tidak lebih parah dibanding gunung Agung yang meletus.

Meletusnya Gunung Merapi berdampak luas pada sektor pariwisata. Untuk menarik minat pengunjung, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta akan memberikan diskon hingga 50%.

Ketua PHRI Yogyakarta Istidjab Danunagoro mengatakan pihakanya berencana memberikan diskon kepada wisatawan hingga 50%. Hal itu dilakukan agar wisatawan mau datang dan menginap di Yogyakarta.

Pasalnya, saat ini ia memperkirakan terjadi penurunan tingkat keterisian kamar hotel di Yogyakarta hingga 10%. Sehingga dengan hal itu ia berharap bisa menarik minat para wisatawan.

"Ya ini kami lagi memantau sudah ada beberapa pembatalan pesawat saya belum cek ada penurunan berapa persen (okupansi). Tapi pasti ada lah, maksimal penurunan 10%," jelasnya.

"Kalau beralarut-larut kami akan segera berikan diskon minimal 30% maksimal 50% jadi akan berikan insentif," imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan konferensi pers agar meyakinkan para wisatawan kondisi Yogyakarta saat ini aman.

"Kami akan segera melakukan jumpa pers sekaligus menginformasikan tidak ada kekhawatiran di sini," pungkasnya.

Hide Ads