Pengusaha biro perjalanan wisata khawatir erupsi gunung merapi meluas dan mengganggu bisnis mereka. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansyah.
"Kita khawatir kalau itu berkembang menjadi besar ya, kemudian penerbangan terganggu sehingga jadwal perjalanan wisatawan yang harusnya masuk dan keluar Yogyakarta ya, itu menjadi terganggu kan," ujar Budijanto.
"Pasti terjadi pembatalan ya otomatis, kan karena pembatalan penerbangan pasti akan terjadi pembatalan kunjungan," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti pertama khawatir, artinya mereka bisa ke sana tapi nggak bisa pulang. Bisa saja kan kalau dampaknya nanti lebih luas, kan ternyata akhirnya mereka harus menambah kunjungannya kan," ujar dia.
Selain itu, bisa saja calon wisatawan batal berangkat karena merasa tidak nyaman berwisata di saat terjadi bencana alam. Ditambah banyak lokasi wisata andalan di kawasan Merapi, yang barang tentu bakal ditutup akibat erupsi.
"Kawasan Merapi ini kan jadi kawasan wisata juga kan, yang lahar dingin, jeep Merapi, dan sebagainya, dan ada beberapa bunker bunker yang dijadikan sebagai kunjungan wisata sekarang kan. Nah ini yang pasti akan ditutup, karena kan khawatir kalau terjadi hal membahayakan," jelasnya.
Walaupun, menurutnya masih ada wisatawan yang tetap melanjutkan perjalanan wisatanya karena banyak alternatif lain selain wisata kawasan Merapi, Apalagi ada wisata di Yogyakarta.