Keduanya melangsungkan pernikahan di Kapel St. George pada Sabtu (19/5). Pernikahan anggota kerajaan itu pun menjadi sorotan dunia.
Pernikahan setiap anggota keluarga kerajaan memang selalu mewah dan meriah. Mulai dari digelarnya parade pernikahan keluarga kerjaan seperti di negeri dongeng, hingga mewahnya resepsi yang dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penasaran berapa biayanya? Simak berita selengkapnya.
Dia memperkirakan biaya pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle berada di kisaran minimal US$ 670.000 atau sekitar Rp 8,3 miliar (kurs Rp 14.000).
"Aku tidak bisa membayangkan berapa pastinya biaya pernikahan Harry dan Meghan. Mungkin di kisaran Β£ 500.000 ($ 670.000)," katanya dikutip dari CNN, Sabtu (19/5/2018).
Pernikahan keduanya sendiri akan berlangsung di Kapel St. George di Kastil Windsor. Dunne mengatakan bahwa memilih tempat di luar pusat Kota London akan membantu menghemat pengeluaran.
Namun begitu, dengan melangsungkan pernikahan di luar kerajaan maka pengamanan pernikahan juga harus ditingkatkan dan membuat biaya pengeluaran bakal meroket. Bahkan bisa mencapai jutaan poundsterling bila ditotal-total.
"Keamanan di sebuah bangunan bersejarah juga tidak diragukan lagi akan menjadi pertimbangan besar, terutama dengan ancaman keamanan dan kekhawatiran teroris baru-baru ini," kata Dunne.
Tingginya biaya pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle yang bisa mencapai jutaan pounsterling itu kadang menimbulkan pertanyaan baru, 'siapa sih yang membiayainya?'.
Hal ini sebetulnya merupakan masalah sensitif untuk kawasan Britania Raya. Itu lantaran pembayar pajak yang pada akhirnya akan menanggung banyak biaya, khususnya untuk dalam pengamanan pernikahan.
Dari sisi pengamanan, pihak kepolisian bertanggung jawab untuk mengawasi acara, yang berarti membayar para petugas yang bertugas.
Sebagai gambaran, keamanan pada pernikahan kerajaan terakhir pada tahun 2011 antara Pangeran William dan Kate Middleton menghabiskan hampir Β£ 6,4 juta (US$ 8,7 juta), menurut Press Association. Termasuk di dalamnya adalah Β£ 3,6 juta (US$ 4,9 juta) untuk membayar uang lembur untuk polisi, tagihan pemerintah Inggris akhirnya membayar.
Sementara untuk sarana dan prasarana, pemerintah kota setempat juga harus mengeluarkan dana sebesar Β£ 2,6 juta (U$ 3,5 juta) untuk memastikan kota terlihat terbaik pada hari besar.
Uang itu akan dihabiskan untuk membersihkan kawasan kota, patung-patung, memperbaiki jalan berlubang dan lainnya.
Sementara untuk biaya pernikahan, keluarga kerajaan akan membayar tagihan, seperti yang terjadi ketika William dan Kate menikah.
"Keluarga kerajaan akan membayar untuk hal-hal inti dari pernikahan, seperti layanan gereja, musik, bunga, dekorasi, dan resepsi," kata pihak Istana dalam sebuah pernyataan.
Keluarga akan menekan biaya dengan mengadakan upacara dan resepsi di dalam area kerajaan dan di sekitar Kastil Windsor. Lokasi tersebut merupakan bagian dari banyak rumah kerajaan kerajaan, yang berarti tidak akan ada biaya sewa.
Ada uang pajak yang digunakan dalam perhelatan akbar tersebut. Uang hasil pajak dari masyarakat tersebut digunakan untuk biaya keamanan yang diperkirakan lebih dari Β£ 30 juta atau Rp 571 miliar.
Biaya keamanan untuk pernikahan Pangeran William dengan Kate Middleton pada tahun 2011 menelan biaya Β£ 6,35 juta atau Rp 121 miliar. Ini termasuk Β£ 2,8 juta atau Rp 53 miliar biaya lembur polisi dan mencakup sekitar 5.000 polisi tambahan yang bertugas pada hari itu.
Informasi yang dirilis sebelumnya mengungkapkan total biaya operasi keamanan yang dilakukan oleh Polisi Metropolitan lebih dekat ke Β£ 7,2 juta atau Rp 137 miliar.
Namun, biaya sebenarnya dari semua keamanan yang dituntut oleh pernikahan diperkirakan antara Β£ 10 juta dan Β£ 20 juta atau Rp 381 miliar, yang akan mencakup peningkatan aktivitas anti terorisme menjelang acara tersebut.
Kali ini, terlepas dari fakta bahwa pernikahan itu tidak diadakan di London, perkiraan biaya lebih tinggi karena tingkat ancaman yang meningkat di Inggris, setelah serentetan serangan selama 18 bulan terakhir, serta risiko yang timbul dari hubungan Pangeran Harry dengan militer Inggris.
Faktor lain yang membebani biaya pernikahan adalah rencana bagi lebih dari 2.000 masyarakat untuk menghadiri perayaan di Istana Windsor.
Biaya keamanan perlu diperhatikan, karena itu adalah tagihan yang akan dibayarkan oleh pembayar pajak.
"The Royal Wedding adalah momen yang menyenangkan di Inggris. Sementara pengantin dan para tamu yang keluar dari Windsor harus merasa aman dengan perayaan umum, semua upaya harus dilakukan untuk memastikan bahwa biaya keamanan dijaga seminimal mungkin," kata Analis Kebijakan Duncan Simpson seperti dikutip dari Independent.co.uk, Sabtu (19/5/2018).
Keluarga Kerajaan akan membayar sisa pernikahan dari dana mereka sendiri. Namun, karena mereka juga menerima dana dari publik itu membuatnya lebih sulit untuk menghitung berapa banyak uang yang dihabiskan untuk pernikahan berasal dari para pembayar pajak.
Mengambil keuntungan dari sebuah momen besar nyatanya tak hanya dilakukan di Indonesia, tapi juga di negara lain seperti Inggris. Di tengah meriahnya persiapan pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle, warga sekitar juga berupaya memanfaatkan momen untuk meraup keuntungan.
Sejumlah pedagang menjual beberapa atribut bertemakan pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle. Mulai dari bendera, piring, gelas, dan beberapa souvenir lainnya.
"Kami punya bendera besar dengan Harry dan Meghan," kata seorang pedagang di lokasi Mike Drummond seperti dikutip Money, Sabtu (19/5/2018).
Drummond mengatakan bahkan dirinya juga menjual semacam topeng bergambarkan pasangan kerajaan tersebut. Ada juga piring dengan wajah keluarga kerajaan yang dijual seharga US$ 16, dan handuk serta gantungan kunci yang dijual US$ 4.
"Barang yang paling populer adalah mug, mug suvenir. Tapi kami punya tatakan gelas, sendok teh, magnet, semuanya," kata Drummond.
Drummond mengatakan sebagian besar pelanggan yang datang merupakan turis asing. Mereka tertarik untuk melihat langsung prosesi pernikahan dari keluarga kerajaan.
"Orang-orang menyukai mereka," kata Drummond tentang pasangan kerajaan.
Selain souvernir, beberapa sektor usaha lainnya di Inggris juga tak mau kalah untuk mendapatkan keuntungan dengan mengambil tema pernikahan Pangeran Harry-Meghan. Contohnya di pusat perbelanjaan, di sana disiapkan layar raksasa agar orang dapat menonton saat mereka berbelanja.
Sementara restoran, bar dan klub golf menawarkan pengalaman bertema pernikahan dengan koktail dengan nama seperti "Ginger Groom" (rum dan ginger ale, pada dasarnya), dan menu fusion Inggris dan Amerika hanya sekadar untuk merayakan pengantin pria Inggris dan pengantin AS.
Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle meningkatkan penjualan tiket pesawat dari Amerika Serikat (AS) ke Inggris. Pemesanan tiket pesawat AS-Inggris menunjukkan kenaikan hingga 12% dibandingkan tahun lalu.
Warga AS menjadi satu dari sekian banyak orang yang meramaikan pernikahan Harry-Markle. Pemesanan tiket pesawat dari AS ke Inggris naik 12% setelah pengumuman tanggal pernikahan keluarga kerajaan tersebut.
"Kami tahu bahwa acara penting seperti pernikahan kerajaan mendorong orang untuk melakukan perjalanan dan sangat menyenangkan melihat kami menyambut begitu banyak pengunjung dari AS minggu ini," kata Paul Broughton, manajer negara Travelport untuk Inggris dan Irlandia dikutip dari Reuters, Sabtu (19/5/2018).
Salah satu warga AS yang melintasi perjalanan lintas benua adalah Donna Werner. Ia berencana menunggu di pinggir jalan untuk melihat kebahagiaan kedua mempelai.
Data perjalanan menunjukkan ketika tanggal pernikahan Pangeran Harry dan Markle diumumkan, banyak orang yang memilih tinggal di Inggris selama seminggu dibandingkan bepergian ke tempat lain.
Sejumlah media lokal Inggris percaya bahwa pernikahan keluarga kerajaan, Pangeran Harry dan Meghan Markle bakal mendongkrak perekonomian negara hingga ratusan juga poundsterling. Penilaian itu dilihat dari menjamurnya berbagai souvenir bertemakan pernikahan Pangeran Harry dan Meghan yang laris manis dibeli pengunjung.
Namun berdasarkan pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa peristiwa atau kegiatan yang digelar oleh pihak kerajaan biasanya tidak menghasilkan bisnis yang besar, bahkan nyaris tak mendongkrak perekonomian dalam jumlah besar.
"Harus diingat bahwa sebagian belanja ritel mungkin beralih dari pengeluaran untuk barang-barang lainnya," kata Chief Economic Adviser to the EY ITEM Club, Howard Archer dikutip dari CCNMoney, Sabtu (19/5/2018).
Jika sejarah berulang, Royal Wedding kali ini pun dinilai akan sulit mendongkrak ekonomi Inggris.
Menurut Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS), pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton pada 2011 tidak menghasilkan peningkatan ekonomi yang nyata.
Sebagian besar pekerja diberi hari libur ekstra ketika Pangeran William menikah pada April 2011. Pernikahan itu ternyata merusak aktivitas di seluruh ekonomi pada bulan itu akibat tambahan libur.
PricewaterhouseCoopers (PwC) memperkirakan pernikahan William dan Kate menghasilkan sekitar Β£ 107 juta (US$ 145 juta) dalam pembelanjaan ekstra. Tapi jumlah itu masih kurang dari 4% dari jumlah yang dibelanjakan di Inggris pada momen Black Friday.
Sementara berdasarkan data ONS menunjukkan bahwa penjualan ritel melonjak pada bulan April 2011 saat Pangeran William menikah lalu, kemudian terperosok pada bulan berikutnya.
Banyak yang memandag pernikahan keluarga kerajaan kali ini dapat mendorong ekonomi lebih baik dari sebelumnya karena orang banyak berbelanja. Namun diperkirakan kondisi itu tak akan berlangsung lama.
"Ini kemungkinan akan berumur pendek karena tidak mempengaruhi fundamental ekonomi yang dihadapi rumah tangga," kata Archer.