May menjelaskan tidak pernah mengetahui siapa saja pembeli yang membeli dagangannya tersebut. Ia mengatakan fokusnya hanya dagangannya bisa laku terjual menyusul adanya peluang bisnis dari ramai perang tagar tersebut.
"Yang beli nggak menentu, dan cuma satu-satu," ungkapnya saat menceritakan hasil dagangannya saat ini.
Ia menyebutkan, saat tiga bulan yang lalu, dia menyiapkan stok sekitar 50 lusin untuk kaos bertuliskan #2019GantiPresiden. Saat ini stok tersebut hanya menyisakan sekitar lima lusin saja.
Tak jauh beda dengan May, bapak Yatim yang melayani jasa sablon juga mengatakan bahwa saat tagar tersebut trending di media sosial beberapa waktu lalu, tak hanya pedagang yang memakai jasanya untuk membuatkan tagar tersebut untuk dijual kembali, namun juga ada beberapa komunitas atau organisasi yang ikut memakai jasa Yatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yatim mengatakan bahwa saat ini tak lagi banyak yang memakai jasanya untuk tagar tersebut. Saat ini hanya perorangan saja yang kadang-kadang datang.