Pengusaha makanan yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) mengaku khawatir bila nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) tembus hingga Rp 15.000.
Menurut Ketua Umum GAPMMI Adhi Lukman akan banyak perusahaan makanan dan minuman (mamin) yang mengalami kerugian bila nilai tukar dolar menembus Rp 15.000.
"Agak sulit deh ini, yang jelas kalau dolar Rp 15.000 sudah pasti banyak rugi. Nah makanya ini menjadi suatu hal yang sulit apakah Rp 15.000 besok atau sebulan lagi kita kan nggak tahu posisinya kapan," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita condong mengorbankan margin, profit. Tapi kita belum tahu sampai berapa lama karena masing-masing perusahaan beda," paparnya.