Jengkelnya Pengrajin Tempe yang Diminta Pemprov DKI Setop Produksi

Jengkelnya Pengrajin Tempe yang Diminta Pemprov DKI Setop Produksi

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 30 Jul 2018 08:34 WIB
Jengkelnya Pengrajin Tempe yang Diminta Pemprov DKI Setop Produksi
Foto: iStock

Menanggapi rencana penyetopan produksi tempe, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syariffuddin menerangkan, para pengrajin mengandalkan produksi tahu tempe untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka, termasuk untuk makan. Jika diminta setop produksi, berarti Pemerintah DKI sama saja melarang mereka makan.

"Hasil produksinya dijual dipakai makan, sehingga kalau mereka dilarang produksi praktis mereka dilarang makan, kan begitu. Masyarakat di manapun, itu perlu makan siapapun dia. Apakah presiden, gubernur, menteri perlu makan. Sumber kehidupan tukang tempe hanya dari situ, kalau dilarang produksi berarti dilarang makan," kata dia kepada detikFinance di Jakarta, Minggu (29/7/2018).

Aip mengatakan, Asian Games sendiri merupakan prestasi bangsa sehingga perlu didukung. Tapi, pengrajin tahu tempe sudah puluhan tahun berusaha di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi itu namanya pengrajin tempe tahu, yang sudah puluhan tahun di situ itu mereka bikin tempe ada yang 15 kg, 20 kg, 50 kg per hari terus diproduksi, kalau tahu besokannya bisa dijual. Kalau tempe nunggu 3 hari, tiap hari gitu terus," ungkapnya.

Dia mengatakan, pemerintah DKI perlu mencari jalan keluar tanpa harus menyetop produksi. "Jadi cara terbaik carilah jalan keluar, mereka tetap produksi tapi limbahnya jangan dibuang ke kali," terangnya.

Hide Ads