Menanggapi rencana penyetopan produksi tempe, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syariffuddin menerangkan, para pengrajin mengandalkan produksi tahu tempe untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka, termasuk untuk makan. Jika diminta setop produksi, berarti Pemerintah DKI sama saja melarang mereka makan.
"Hasil produksinya dijual dipakai makan, sehingga kalau mereka dilarang produksi praktis mereka dilarang makan, kan begitu. Masyarakat di manapun, itu perlu makan siapapun dia. Apakah presiden, gubernur, menteri perlu makan. Sumber kehidupan tukang tempe hanya dari situ, kalau dilarang produksi berarti dilarang makan," kata dia kepada detikFinance di Jakarta, Minggu (29/7/2018).
Aip mengatakan, Asian Games sendiri merupakan prestasi bangsa sehingga perlu didukung. Tapi, pengrajin tahu tempe sudah puluhan tahun berusaha di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, pemerintah DKI perlu mencari jalan keluar tanpa harus menyetop produksi. "Jadi cara terbaik carilah jalan keluar, mereka tetap produksi tapi limbahnya jangan dibuang ke kali," terangnya.