Pengusaha tahu tempe mengaku ada perajin yang membuang limbah di sungai Kali Item. Namun, limbah itu hanya air sisa produksi sehingga dibuang ke sungai.
Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syariffuddin mengatakan, limbah itu bukan kulit kedelai. Lantaran, kulit kedelai digunakan untuk pakan ternak.
Menurut Aip, limbah dibuang ke sungai karena wujudnya memang air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perihal dari kapan para perajin membuang ke sungai, Aip tak menerangkan secara rinci. Dia hanya mengatakan, perajin itu sudah ratusan tahun di sana secara turun-temurun.
"Ratusan tahun kapan tahu, orang sebelum lahir tempe sudah ada, karena dari situ nongkrongnya di situ terus," ujarnya.
Aip mengatakan, jumlah perajin di wilayah Kali Item sekitar 200 perajin. Dia mengatakan, Kali Item airnya menjadi kotor dan bau karena banyaknya penduduk dan menghasilkan limbah rumah tangga.
"Itu kotoran rumah tangga, makin hari makin banyak. Jadi jangan main cari kambing hitam dengan gampang," tutup dia. (dna/dna)