Adalah Rizky salah satu Founder sekaligus CEO Nah Project. Dia menceritakan bagaimana awal mula berdirinya Nah Project, yang baru dimulai akhir 2017.
"Jadi sebenarnya kita mulai bisnis Nah Project itu dari Oktober 2017. Jadi baru sekitar 10 bulan umurnya. Terus dalam 10 bulan sebenarnya baru mulai brand sneakers baru 2018," katanya saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (2/8/2018).
Awalnya sepatu yang mereka pasarkan adalah sepatu kulit imitasi untuk kebutuhan formal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ada kenalan sama tukang yang bisa produksi sepatu, vendor sepatu yang di Bandung, kita bisa utang. Jadi awalnya kita utang sebulan, kita produksi 30 pasang. Utang sebulan, kita jual semua, baru kita puterin uangnya, terus produksi lagi," lanjutnya.
"Awal awal kita keluarin sepatu formal hitam cokelat, warna formal. Terus seiring bergeraknya pasar kita ke arah lebih muda, kita lihat yang hitam sama cokelat nggak laku lagi, akhirnya kita produksinya lebih ke yang color full, sporty," jelasnya.
Rizky, kala itu dibantu oleh 3 rekannya. Di awal, Nah Project hanya terdiri dari 4 orang tim. Saat ini tim intinya terdiri dari 8 orang, yakni Rizky Arief Dwi P. (CEO), Karina Innadindya (COO), Aldi Nur Suryadi (Manager Operational), Alfan (Billing), Heddy (Customer Service), Tommy Tanuwijaya (Creative), Rendy Maulana (Creative), dan Bangga (Head Customer Service).