Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menegaskan informasi valid soal kemiskinan adalah data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Data kemiskinan itu kan sumbernya cuma satu yaitu BPS dan itu dilakukan dengan yang namanya Susenas. Jadi kalau ada yang ini ngomong begini yang itu ngomong begitu, gampangnya lihat saja data dari orde baru, atau kalau mau nggak susah dari tahun 1999, ada semua dan itu konsisten," ujar Bambang kepada detikFinance di KBRI Moskow, Novokuznetskaya Ulitsa 12, Rusia, Kamis (2/8/2018) malam.
Bambang mengajak semua pihak yang berbicara soal kemiskinan mengacu pada data BPS yang diperoleh lewat Susenas dan tak perlu berpolemik karena di setiap pemerintahan juga terjadi penurunan kemiskinan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cuma masih ada PR yang mesti diselesaikan karena angka kemiskinan 9,82% masih setara dengan 26 juta jiwa.
"Jadi sebenarnya masih banyak PR kita untuk menyelesaikan kemiskinan. 26 juta jiwa saudara2 kita masih tergolong hidup di bawah garis kemiskinan," pungkas Bambang.