Hal tersebut disampaikan langsung Direktur Multimoda Direktorat Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan RI, Ahmad Yani. Dia mengatakan pesta olahraga empat tahunan negara-negara di Asia itu membawa nama Indonesia.
"Ini event penting, bukan setahun sekali (digelar). Kita diberikan amanah untuk menyelenggarakaan, masa kita ciderai," kata Yani.
Namun pihaknya tidak kuasa melarang bilamana mitra driver tetap ingin berdemo. Tapi sebelum itu terlaksana, pihak Kemenhub terus berupaya untuk mitra pengemudi ojek online untuk membatalkan rencananya itu.
"Kami tidak bisa melarang. Tapi kami terus berkomunikasi agar rencana demo diurungkan," pungkas Yani.
Sebelumnya diberitakan, terjadi mediasi antara driver dan Grab ini berlangsung pada Jumat (3/8/2018) kemarin di Polda Metro Jaya. Ketika itu, pihak Grab menolak tuntutan driver karena alasan supply demand.
Para driver ini menuntut menaikkan tarif dasar, dari yang saat ini antara Rp 1.200-Rp 1.300 per kilometer menjadi Rp 2.000-Rp 3.000 per kilometer.
Para driver ojol berencana menggelar demonstrasi di hari pembukaan Asian Games 2018, karena mereka menuntut Grab sebagai salah satu perusahaan transportasi yang jadi sponsor Asian Games 2018 mengembalikan tarif minimal.
Demo ini akan berlangsung di Palembang dan Jakarta sebagai tempat digelarnya ajang pesta olahraga akbar se-Asia ini. (fdl/eds)