"Jadi yang dijalankan oleh Pelindo III bukan monopoli bisnis, tapi justru mengakomodir integrasi berbagai layanan dari sejumlah pihak melalui inovasi teknologi. Jadi kompetisi dilakukan dengan berusaha memberikan solusi melalui simplifikasi proses bisnis, sebagai bagian dari pelayanan untuk mempermudah kebutuhan pengguna jasa," ujar Operation and Commercial Director, Mohammad Iqbal dalam acara jumpa pers di The Atjeh Connection by Sarinah, Menteng, Jakarta Pusat (9/8/2018).
Kemudian, perseroan akan dibangun Elevated Parking Truck, yang akan dibangun empat lantai yang bisa menampung 130 truck, dengan lahan hanya satu hektar, dan menggunakan konsep baja dengan nilai Rp 60 Miliar. Dengan membangun garasi truk bertingkat ini, harapannya akan meminimalkan lahan yang tersedia agar dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Elevated Parking Truck berlantai empat ini nantinya akan dibangun di kawasan Terminal Kalimas, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan MiniCon biaya akan lebih efisien, karena MiniCon dalam peti kemas dapat dibongkar langsung di distribution center untuk langsung diangkut ke truk. Sehingga biaya pekerja dan handling di gudang lokal dapat dihilangkan. Proses distribusi pun lebih cepat 2 hingga 3 hari," jelasnya.
Ia menambahkan, dengan adanya MiniCo dapat menghilangkan satu kegiatan di gudang yang dapat menghemat waktu dan biaya. Dapat mempercepat pengiriman door to door.
Sebelumnya di Terminal Berlian yang dikelola oleh BJTI Port sudah tersedia fasilitas shore connection atau penyediaan listrik untuk sumber tenaga mesin kapal saat sandar. Sehingga lebih hemat karena tidak perlu menggunakan bahan bakar minyak. Kemudian, di Terminal Gapura Surya Nusantara telah tersedia Capsule Hotel pertama yang ada di gedung terminal penumpang kapal laut di Indonesia, demi memberikan layanan setara di airport.
Pelaku bisnis maritim di Surabaya juga akan menikmati fasilitas menara pusat bisnis pertama di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, dengan dibangunnya Pelindo Place. Menara setinggi 23 lantai yang dibangun dengan konsep green building dan menelan anggaran hingga Rp 466 miliar. Adanya Pelindo Place yang dikelola oleh Pelindo Properti Indonesia akan membuat komunikasi bisnis antar institusi jadi lebih efisien dan lebih hidup, dengan target selesai di Oktober 2019.
Dari sisi pengelolaan sumber daya manusia, Pelindo juga menerapkan kebijakan yang bisa meningkatkan kenyamanan karyawannya dalam bekerja. Human Capital dan General Affair Toto Heli Yanto mengatakan ada beberapa transformasi dilakukan dengan fokus pada aspek people, process, and technology.
"Transformasi yang sudah berjalan selama 2 tahun ini berusaha mengubah proses bisnis yang semula hanya business as usual menjadi lebih dinamis. Insan Pelindo III bertransformasi, melakukan diversifikasi bisnis, dan ekspansi di luar core business yang ada. Maka visi Pelindo III berubah dari semula hanya menjadi pelaku bisnis di pelabuhan, menjadi pemimpin bisnis di pelabuhan dengan aneka usaha dan layanan," ungkapnya.
Toto mengungkapkan, bahwa di Pelindo III, manajemen memprioritaskan kebahagiaan, kesejahteraan, dan hak pegawai terlebih dahulu. Karyawan Pelindo III menjalankan budaya sehat, dengan rutin bike to work setiap Rabu pagi dan diberi kesempatan berolah raga pada Jumat pagi. Kegiatan rutin tersebut mulai dari sepeda, lari, panahan, bulu tangkis, bola basket, hingga muay Thai.
Dari sisi hak cuti karyawan juga ditambah, tidak hanya 12 hari dalam setahun, ada tambahan 4 kali cuti setengah hari. Untuk kelahiran anak pertama, karyawati memiliki hak cuti hingga 6 bulan dan untuk karyawan dapat libur hingga 2 minggu, 10 hari cuti plus dua kali akhir pekan. Budaya digital juga terus dikampanyekan, mulai dari paperless, online meeting, dan pemanfaatan sejumlah aplikasi dalam mendukung keseharian kerja.
"Dengan kebijakan tersebut, karyawan yang lebih bahagia terbukti dapat memberikan pelayanan yang lebih excellence (prima) kepada setiap stakeholder Pelindo III. Sehingga manfaat bakti Pelindo III bagi negeri menjadi lebih terasa," pungkasnya. (idr/ara)