Dia menegaskan bahwa ekonomi dunia sangat dinamis dan perlu diantisipasi.
Sri Mulyani menjelaskan sejak awal tahun gejolak ekonomi dunia memang sudah terasa. Sumber gelombangnya berasal dari Amerika Serikat (AS) yang melakukan normalisasi.
"Normalisasi ini terjadi berhubungan dengan kondisi krisis ekonomi di 2008 yang menimpa AS dan menular ke Eropa," tuturnya dalam acara Seminar Nasional yang digelar oleh Apindo dan Kadin di Grand Ballroom Kempinsky, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga jumlah likuiditas dolar AS melimpah dan suku bunga menurun bisa membuat dana investor menyebar," tambahnya.
Saat ini, kata Sri Mulyani, sudah 10 tahun krisis ekonomi AS berlalu. Perekonomian mulai pulih dan mereka mulai melakukan normalisasi kebijakan.
Normalisasi kebijakan itu menyedot pulang dolar-dolar AS dari negara-negara berkembang di dunia. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi pemerintah saat ini.
(hek/ang)