Jokowi Ubah HPP, Produksi Jagung Meningkat 4 Juta Ton

Jokowi Ubah HPP, Produksi Jagung Meningkat 4 Juta Ton

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Selasa, 18 Sep 2018 18:58 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Kementerian Pertanian mencatat produksi jagung meningkat hingga 4 juta ton. Menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, hal ini berkat langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengubah harga pokok penjualan (HPP).

Amran menjelaskan, harga jagung sebelumnya dibanderol Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per kilogram (kg). Nilai itu dinilai terlalu rendah hingga bisa merugikan para petani jagung.

"Ini atas kebijakan Bapak Presiden mengeluarkan HPP. Itu Pepres harga jagung dulu hanya Rp 1.000 sampai Rp 1.500 per kg. Kalau petani rugi, berhenti berproduksi kan jadi sekarang kita naikkan HPP," kata dia kepada detikFinance dalam acara Blak-blakan di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (17/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Jokowi pun mengubah harga jagung menjadi Rp 3.150 per kg. Berkat langkah tersebut, produksi jagung ikut meningkat hingga 4 juta ton karena petani merasa diuntungkan.


Bahkan, kata Amran, beberapa petani melakukan penanaman jagung di kuburan hingga di gunung untuk mencari keuntungan tersebut.

"Jadi langsung keluarkan pepres itu harganya Rp 3.150 per kg sehingga orang bertani produksi naik 3-4 juta ton. Karena kebijakan itu juga keburan pun ditanami jagung di Yogya, di Lampung di pinggir jalan, kalau di Sulawesi Selatan di pegunungan," ungkap dia.

Sementara itu, Kementan juga mengklaim telah menjadi eksportir jagung. Tiga negara tujuan ekspor jagung kita adalah Filipina (66,51%), Jepang (16,23%), dan Pakistan (10,03%). Pada periode tersebut setidaknya ada 4 provinsi pemasok jagung untuk diekspor, yakni Gorontalo, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.

(ang/ang)

Hide Ads