Kelola Rawa Jadi Lahan Pertanian, Mentan Didukung Darmin

Kelola Rawa Jadi Lahan Pertanian, Mentan Didukung Darmin

Tia Reisha - detikFinance
Kamis, 18 Okt 2018 20:30 WIB
Foto: kementan
Jakarta - Kementerian Perekonomian (Kemenko) mendukung langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam menyelesaikan penyusutan lahan karena urbanisasi, industrialisasi, dan perubahan iklim.

Dukungan dari Kemenko tersebut disampaikan oleh Menteri Perekonomian (Menko) Darmin Nasution dalam pembukaan Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) di Desa Jejangkit, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Menurut Darmin, Indonesia memiliki banyak solusi bahkan berpotensi menjadi lumbung pangan dunia. Apalagi terdapat lahan yang cukup luas dan air yang melimpah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak banyak negara di dunia ini yang airnya melimpah. Indonesia adalah satu negara yang seperti itu. Cahaya matahari yang hampir sepanjang tahun bersinar dengan baik. Sumber daya manusianya banyak," terang Darmin dalam keterangan tertulis, Kamis (18/10/2018).



Darmin menilai rawa yang dibangun di Jejangkit sangat menarik dan menantang. Jika bisa menghasilkan padi maka secara strategis mampu mengisi kekurangan di pulau lainnya.

"Menghidupkan lahan tidur ini kita harus dorong terus. Saya dua atau tiga tahun yang lalu sebetulnya sudah menyampaikan kenapa gambut yang ada rawa tidak dipelihara saja ditanam sagu karena ekologinya cocok," jelas Darmin.

Di lain pihak, Amran mengatakan penyusutan lahan paling banyak di Pulau Jawa.

"Di Indonesia juga kita mengalami susutnya lahan pertanian, khususnya di Pulau Jawa. Di mana banyak lahan pertanian yang dikonversi maupun kebutuhan infrastruktur industri dan sebagainya," ungkapnya.



Seperti diketahui, potensi lahan rawa di Indonesia sangat luas, yakni mencapai 34,1 juta hektare. Lahan rawa ini tersebar di 18 provinsi dan 300 kabupaten. Dari total luas tersebut, terdapat potensi untuk pengembangan pertanian seluas 21,82 juta hektare atau 64 persen.

Kalimantan Selatan memiliki lahan rawa yang dikembangkan menjadi lahan padi produktif seluas 4.000 hektare. Sebanyak 750 ribu hektare di antaranya sudah ditanami padi, bahkan sudah dipanen.

(mul/mpr)

Hide Ads