Sektor kedua paling besar adalah listrik, gas dan air sebesar Rp 68,7 triliun dengan porsi 12,8%. Kemudian sektor pertambangan Rp 58,5 triliun (10,9%), sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 57,1 triliun (10,7%), sektor industri makanan Rp 43,1 triliun dan sisanya tersebar di berbagai sektor.
Jika dirinci dari sumber investasinya untuk PMA paling banyak di sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran US$ 3,5 miliar, sektor listrik, dan air US$ 3,0 miliar, sektor pertambangan US$ 2,2miliar, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi US$ 2,0 miliar, serta sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya US$ 1,7 miliar).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan dari realisasi investasi PMDN paling banyak di sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp 44,4 triliun, sektor industri makanan Rp 30,0 triliun, sektor listrik, gas dan air Rp 28,8 triliun, sektor pertambangan Rp 28,6 triliun dan sektor konstruksi Rp 26,5 triliun.
Sekedar informasi realisasi investasi selama Januari-September 2018 mencapai Rp 535,4 triliun. Angka itu tercatat naik 4,3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 513,2 triliun, namun jika dilihat secara triwulan, realisasi investasi periode Juli-September 2018 sebesar Rp 173,8 triliun. Angka itu turun 1,6% dibanding triwulan III-2017 Rp 176,6 triliun. (das/hns)