Secara keseluruhan pemerintah menargetkan ekonomi 2018 bisa tumbuh maksimal 5,2%.
"Saya kira ini justru lebih baik. Saya kira 5,13% ternyata 5,17% jadi lebih baik. Jadi bisa rata-rata 5,1%, sampai 5,2%," kata Lana kepada detikFinance, Senin (5/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal III-2018 |
Lana menjelaskan pertumbuhan ekonomi di triwulan III didorong konsumsi rumah tangga dan investasi yang lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama di 2017. Konsumsi rumah tangga di triwulan III sebesar 5,01% dan investasi sebesar 6,96%.
"Ini karena konsumsi rumah tangga dan investasi yang lebih tinggi. Jadi harga relatif stabil dan ada daya beli yang membaik," kata Lana.
Ekonom INDEF Bhima Yudisthira juga mengatakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2018 di atas perkiraan. Menurut Bhima, salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi triwulan III-2018 tersebut adalah harga komoditas menguat terutama batu bara dan minyak.
Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,17% Berkat Faktor Ini |
Namun, menurut Bhima, komoditas tidak bisa menjadi andalan mendongkrak pertumbuhan di triwulan IV nanti.
Dia menambahkan konsumsi Natal dan Tahun Baru diharapkan menjadi faktor pendongkrak pertumbuhan di triwulan IV. Sedangkan secara tahunan, Bhima memprediksi pertumbuhan ekonomi tak akan menyentuh target 5,2%.
"Pertumbuhan di kuartal III ini cukup di atas ekspektasi dan di kuartal IV diharapkan ada kenaikan permintaan secara musiman berkaitan libur Natal dan tahun baru. Butuh pertumbuhan minimum 5,1% di kuartal IV untuk bisa mencapai 5,15% full year 2018. Kalau 5,2% kelihatanya cukup sulit," tutur Bhima. (hns/hns)