Pengusaha menilai tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia yang masih didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ironis.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Anton J. Supit mengatakan, ironisnya karena lulusan SMK seharusnya menjadi SDM yang siap kerja.
"Memang sangat ironis, justru SMK itu sekolah kejuruan/vokasi tapi prosentase pengangguran paling tinggi tamatan SMK," kata Anton saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Senin (5/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengelolaan SMK yang salah, maksud Anton adalah tidak sesuainya kurikulum pembelajaran dengan potensi di daerah masing-masing.
"Antara lain kurikulum, tidak adanya tempat praktek kerja yang sesuai, tidak sesuai dengan potensi daerah dan lain-lain," ungkap dia. (hek/ang)