Kepala Sekolah SMA 1 PSKD Jakarta Pusat Yohannes Siagian, punya pandangan yang luas soal membuat bibit unggul yang akan menjadi pemain-pemain yang dibutuhkan dalam industri electronic sport atau Esports. Selain memiliki program binaan di sekolahnya untuk menerima siswa yang ingin menjadi atlit Esports.
Sekolah ini juga memiliki beberapa program binaan lain di industri game, yaitu program pembuatan game, pembibitan atlit profesional game sampai media dan broadcasting yang khusus membuat konten game.
"Jadi di kita Esports beda sendiri. Ada coding kemudian kita ada online media dan broadcasting itu membuat konten. Karena Esports itu industrinya luas sekali ya bukan hanya main game saja," kata dia kepada detikFinance, Minggu (25/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam skala pofesional, para atlit Esport Indonesia saat ini bahkan banyak yang sudah sukses dengan memiliki prestasi di tingkat nasional dan internasional.
Mengenai pendapatan pun tidak main-main, banyak diantara para atlit game papan atas dalam Esport sudah mapu mengantongi Rp 100 juta/bulan dari berbagai sumber pendapatan.
Tidak hanya itu, lapangan pekerjaan baru untuk event organizer khusus helatan game juga banyak dibutuhkan. Selain itu industri game juga akan membutuhkan ahli dalam media dan broadcasting untuk menggarap konten dan suguhan dari permainan game yang akan disuguhkan pada para penonton yang menyukai turnamen Esport.