Secara garis besar, Budi Karya memaparkan capaian kinerja di sektor perhubungan dari 2015-2018. Pertama adalah subsektor perhubungan udara, di mana menurutnya sudah cukup memuaskan.
"Kami lihat di sektor udara, baik sektor swasta maupun kementerian kita banyak improvement pelayanan," katanya dalam paparan di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Pemerintah juga gencar membangun bandara untuk meningkatkan konektivitas di Indonesia.
"Kita juga lihat sektor udara seperti membangun banyak bandara bersama Pemda, ada Kertajati (Bandara Jawa Barat), Berau (Bandara Kalimantan Timur) yang cukup membanggakan," jelasnya.
Berikutnya adalah subsektor perkeretaapian, di mana pemerintah juga gencar membangun transportasi berbasis rel. Sebagai contoh adalah Kereta Bandara.
"Kereta bandara jadi suatu hal yang baik dengan suatu standar. Kita sudah punya 3, Jakarta, Medan, Palembang yang jadi blanded pelayanan antar moda. Kemudian ada Kereta Bandara Minangkabau, jadi ada 4 kereta bandara yang hubungkan bandara dengan kota kota," jelasnya.
Lewat pembangunan subsektor di perhubungan laut, pemerintah juga telah menciptakan konektivitas di Indonesia sebagai negara maritim.
"Kita juga berupaya sektor lain seperti laut kita berusaha untuk memastikan konektivitas Indonesia itu terjangkau di manapun baik untuk manusia maupun barang," jelasnya.
"Sektor laut men-deliver angkutan barang berupa tol laut dan angkutan perintis sehingga saudara di bagian timur merasa juga NKRI," lanjutnya.
Subsektor darat juga diakui Budi Karya sudah cukup baik, terlihat dari kelancaran mudik Lebaran 2018.
"Sektor darat ditandai Alhamdulillah mudik lebaran bisa diselesaikan lebih baik," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Budi Karya didampingi oleh Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Dirjen Perkeretaapian Zulkifli, Dirjen Perhubungan Udara Polana Banguningsih Pramesti, dan Dirjen Perhubungan Laut Agus H Purnomo. (hns/hns)