-
Pemerintahan Amerika Serikat (AS) tutup atau shutdown karena tak ada kesepakatan soal anggaran saat rapat dengan kongres.
Presiden AS Donald Trump kekeuh minta dana sebesar US$ 5 miliar untuk pembangunan tembok di perbatasan AS dan Meksiko.
Sebenarnya apa yang terjadi di AS sampai pemerintahannya tutup seperti itu?
Presiden AS Donald Trump memang sudah mengkampanyekan isu soal perbatasan ini sejak 2016, dan sudah minta anggaran untuk mendanai keinginannya itu. Partai Trump sendiri, Grand Old Party atau Partai Demokrat memberi izin pada pengajuan anggaran US$ 5 miliar, tapi ternyata buntu.
Parlemen butuh 60 suara untuk mencapai kesepakatan, tapi hasil pemungutan suara hanya mencapia 51-49. Artinya, mereka butuh 9 suara Partai Demokrat untuk meloloskan usulan itu. Sejauh ini, Demokrat masih menolak untuk memberikan anggaran itu.
Dampak dari penutupan sementara ini cukup luas. Setidaknya ada 9 kementerian tutup, di antaranya pertanian, perdagangan, keadilan, keamanan, dalam negeri, negara bagian, transportasi, keuangan dan perumahan dan pengembangan kota, juga beberapa institusi dan lembaga lain.
Karena penutupan pemerintahan sementara dimulai sejak akhir pekan lalu dan Senin dan Selasa adalah hari libur federal, kebanyakan pekerja pemerintahan tidak merasakan dampak dari penutupan. Tapi, setelah itu pada pekan ini, 800.000 orang pegawai pemerintahan yang tidak begitu esensial akan dirumahkan atau dipaksa bekerja tapi tak digaji sampai ada kesepakatan antara pemerintah dan parlemen.
AS pernah mengalami hal serupa pada 5 tahun lalu. Yakni saat masa kepemimpinan Presiden Barack Obama. Kala itu, pemerintah AS 'libur' selama 16 hari, dan ada 850 ribu pekerja yang cuti selama penutupan pemerintahan itu.
Trump menyebut akan tetap berpegang teguh pada keinginanya membuat tembok baru di perbatasan. "Maksud saya, kita harus memiliki tembok untuk keamanan dan keselamatan negara kita," kata Trump dikutip dari CNN, Kamis (27/12/2018).
Permohonan anggaran untuk tembok tersebut diharapkan bisa mencapai kesepakatan dalam waktu cepat dan bisa segera masuk dalam rencana pengeluaran pemerintah. Dia mengungkapkan minggu ini Wakil Presiden AS Mike Pence mengajukan anggaran sebesar US$ 2,5 miliar kepada parlemen. Jumlah ini separuh dari permintaan Trump yang mencapai US$ 5 miliar.
Dia menyebut pimpinan dewan perwakilan rakyat (DPR) di AS Nancy Pelocy sebagai penyebab tutupnya pemerintahan AS. Trump menyalahkan Demokrat karena penutupan pemerintahan ini. Dia mengatakan Demokrat di California saat ini menjadi penghalang permintaan dana untuk pembangunan tembok tersebut. "Nancy yang memulai semua ini, mungkin jika tidak dilakukan, mereka tidak akan mendapatkan suara," imbuh dia.
Pimpinan Senat Chuck Schumer mengungkapkan terjadi kegagalan negosiasi antara pihak Gedung Putih dan Parlemen. "Presiden mengingingkan penutupan (pemerintahan) itu, tapi sepertinya dia tidak tahu bagaimana cara mengakhirinya," imbuh dia.
Pada malam Natal, Trump memposting cuitannya yang mengecam Demokrat karena tidak menanggapi penawaran yang dilakukan Pence. "Demokrat tidak ingin membuat kesepakatan, ini akan merugikan negara daripada pembuatan tembok perbatasan. Gila!," cuit Trump.
Ada yang harus dilakukan Trump agar pemerintah normal lagi. Trump harus merayu Demokrat agar biaya pembangunan tembok direstui seperti program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA).
"Sampai Trump dan timnya meletakkan sesuatu di atas meja yang membuat Demokrat berubah pikiran," kata All Star Panel Ortagus.
Berakhirnya penutupan pemerintahan AS dibutuhkan solusi yang lebih besar sekadar persoalan imigrasi di perbatasan.
"Masalah ini diperkirakan berlanjut hingga tahun depan," ujar Charles Lane Penulis Opini Washington Post.
Tutupnya pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump terkait dana pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko.
Penutupan pemerintahan AS terjadi pada Sabtu waktu setempat. Trump dengan tegas meminta biaya pembangunan tembok perbatasan Meksiko.
"Saya tidak bisa memberi tahu anda kapan pemerintah akan bekerja lagi. Saya dapat mengatakan bahwa ini terjadi sampai kita punya tembok atau pagar (di perbatasan AS-Meksiko)," kata Trump.