Sedangkan untuk belanja negara, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa realisasinya sampai akhir Desember 2018 sebesar Rp 2.202,2 triliun atau 99,2% dari target Rp 2.220,7 triliun.
Capaian tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat yang realisasinya Rp 1.444,4 triliun atau 99,3% dari target Rp 1.454,5 triliun. Adapun, belanja pemerintah pusat itu terdiri dari anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) realisasinya Rp 836,2 triliun atau 98,7% dari target Rp 847,4 triliun. Lalu untuk belanja non K/L realisasinya Rp 608,2 triliun atau 100,2% dari target Rp 607,1 triliun.
Belanja negara juga dialokasikan untuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD), yang mana realisasi sampai akhir Desember 2018 sebeesar Rp 757,8 triliun atau 98,9% dari target Rp 766,2 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut catatan Kementerian Keuangan subsidi BBM dan elpiji 3kg tembus 207% atau mencapai Rp 97 triliun dari alokasi Rp 46,9 triliun. Subsidi BBM dan elpiji 3kg ini bengkak Rp 50,1 triliun.
Sedangkan untuk subsidi listrik tembus 118,6% atau sebesar Rp 56,5 triliun dari alokasi sebesar Rp 47,7 triliun atau bengkak Rp 8,8 triliun.