-
PT KAI (Persero) telah meluncurkan Kereta Api (KA) Pangandaran pada 2 Januari 2019 lalu. Pada masa operasi awal, KAI memberikan tarif promo yakni Gambir-Jakarta Rp 110.000 dan Banjar-Bandung Rp 1.
Kareta ini menuai respons positif dari masyarakat lantaran banyak kursi yang dipesan. Tapi, saat keberangkatan banyak kursi yang kosong alias banyak 'penumpang hantu'.
'Penumpang hantu' yang dimaksud adalah para pembeli tiket yang tidak hadir pada saat keberangkatan. Padahal, tiket kereta sudah ludes diborong jauh-jauh hari.
Salah satu penumpang kereta Banjar-Bandung, Adhitya Meiliala saat dihubungi detikFinance menceritakan tiga minggu lalu dia memesan tiket secara online. Kebetulan, dia langsung mendapat tiket kereta baru tersebut.
"Saya itu, 3 minggu ke belakang pas KAI nge-blast di Instagram-nya, saya cek Traveloka dan KAI Access. Kebetulan saya beli Traveloka itu masih adalah, lumayan banyak. Cuma harganya di Traveloka Rp 1.000 nggak Rp 1. Cuma promo lah," katanya, Jumat (25/1/2019).
Seminggu kemudian, dia berubah pikiran untuk mengubah jadwal perjalanannya. Tapi, Adhitya sudah tidak mendapat kursi sama sekali.
Adhitya juga sempat pergi ke stasiun untuk mengecek kursi kereta. Lagi-lagi, dia tidak mendapat kursi.
Alhasil, Adhitya tetap menggunakan tiket yang pertama tanpa mengubah jadwal keberangkatan.
"Seminggu kemudian, habis nggak ada banget, promo itu habis, di Traveloka maupun KAI Access. Saya posisi sudah dapat. Saya ke stasiun, saya rencana mau pindah jadwal mau berangkat Sabtu, pas pindah jadwal saya ke customer service stasiun ternyata full. Sampai seminggu kemudian kemarin rute ini habis," tambahnya.
Adhitya menggunakan KA Pangandaran dari Bandung menuju Banjar kemarin. Di dalam kereta, Adhitya bilang, kursi yang terisi tak lebih dari 50%.
"Ternyata pas masuk kereta Ekonomi Premium kosong. Nggak sampai 50% segerbongnya. Tapi nggak tahu gerbong lain," terangnya.
Padahal dengan tiket yang ludes terjual seharusnya gerbong kereta terisi penuh dari Bandung hingga ke Banjar. Adhitya mengaku tak tahu persis penyebab kursi kosong tersebut. Dia menduga-duga, calon penumpang lain hanya membeli saja namun tak benar-benar berangkat. Sebab, KAI memberikan tarif promo untuk kereta tersebut.
"Ini penyebabnya kurang tahu juga, apakah beli saja nggak berangkat, soalnya di Instagram promo Bandung-Pangandaran," ujarnya.
Kemungkinan lain, kata dia, calon penumpang baru tahu kereta ini tidak sampai Pangandaran.
"Ternyata nggak sampai Pangandaran cuma sampai Banjar doang. Dari Stasiun Banjar ke Pangandaran ada sekitar 2 jam-an banyak alternatif lah mau pakai elf, bus atau apa," ujarnya.
VP Public Relation PT KAI (Persero), Agus Komarudin menduga, kemungkinan besar karena tiket khususnya untuk relasi Bandung-Banjar masih gratis.
"Kemungkinan besar karena rute Bandung-Banjar masih gratis penumpang yang sudah pesan tiket tidak jadi naik KA dan tidak melakukan pembatalan," kata dia kepada detikFinance kemarin.
Untuk diketahui, KAI memberlakukan tarif promo untuk KA Pangandaran yakni, Gambir-Banjar Rp 110.000 dan Banjar-Bandung Rp 1. Menurut Agus, sepinya penumpang bukan karena calon penumpang baru menyadari jika kereta ini tak sampai Pangandaran.
"Saat beli atau pesan tiket kan ada jurusannya Gambir-Bandung- Tasikmalaya-Banjar. Jadi pasti sudah tahu kalau KA tersebut hanya sampai Banjar," ujarnya.
Lantas, apakah dengan berbayar akan membuat kursi ini terisi?
"Kalau menjamin tidak ada kursi kosong lagi itu kan tergantung kebutuhan penumpang. Karena kalau tidak gratis kan pastinya ada pembatalan dan refund lalu kami bisa jual kembali. Tapi kalau gratis mereka membiarkan karena tidak ada refund," kata Agus.
Banyaknya kursi kosong alias 'penumpang hantu' pada Kereta Api (KA) Pangandaran diduga karena tiket ini masih promo. PT KAI (Persero) memberikan tiket promo untuk Gambir-Banjar Rp 110.000 dan Banjar-Bandung Rp 1.
VP Public Relation PT KAI (Persero) Agus Komarudin mengatakan, tiket promo ini akan berlangsung sampai 1 Februari 2019.
"Kemungkinan besar karena rute Bandung-Banjar masih gratis penumpang yang sudah pesan tiket tidak jadi naik KA dan tidak melakukan pembatalan," katanya.
"Masih gratis hingga 1 Februari 2019. Gratis Bandung-Banjar," tambahnya.
Setelah itu, KAI akan menerapkan tarif normal pada KA Pangandaran. Tapi, Agus belum bisa membeberkannya.
"Tarif normalnya nanti kita sampaikan mendatang," tutupnya