5 Tuduhan Prabowo ke Pemerintah yang Datanya Meleset

5 Tuduhan Prabowo ke Pemerintah yang Datanya Meleset

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 14 Feb 2019 18:52 WIB
5 Tuduhan Prabowo ke Pemerintah yang Datanya Meleset
Foto: Raja Adil Siregar
Prabowo Subianto menuding biaya pembangunan LRT di Indonesia terlampau mahal. Menurutnya, biaya pembangunan LRT di Indonesia jauh lebih mahal jika merujuk data informasi besaran biaya pembangunan LRT di dunia yang diketahuinya hanya US$ 8 juta dolar AS per kilometer (km).

"Coba bayangkan saja berapa mark up yang dilakukan pemerintah untuk 1 km pembangunan LRT. Jika 8 juta dolar itu saja udah mendapatkan untung, apalagi kalau 40 juta dolar," kata Prabowo kala itu.

Prabowo menyampaikan hal tersebut saat menghadiri acara silaturahmi kader di Hotel Grand Rajawali, Palembang, Kamis (21/6) tahun lalu.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pun menjawab soal tudingan mark up pada proyek LRT. Menurutnya, Prabowo mendapat informasi yang kurang tepat.

"LRT itu kalau US$ 7 juta, kasihan Pak Prabowonya dapat informasi yang nggak pas, kan sudah ada datanya," kata Luhut.

Dia mengatakan, rata-rata proyek LRT per kilometer (km) Rp 400 miliar. Sementara, di negara lain mencapai Rp 600 miliar hingga Rp 1 triliun.

"Kalau kita itu rata-rata Rp 400-an miliar per km, di tempat lain ada Rp 600 miliar, ada yang sampai Rp 1 triliun tergantung kalau elevated pasti lebih mahal, tinggi elevasinya berapa, murah mahal tergantung ini (tipe konstruksi) nya," jelasnya.

Dia pun prihatin dengan informasi yang disampaikan Prabowo. Menurutnya, informasi yang diterima Prabowo keliru.

"Jadi jangan gampang membuat kesimpulannya, saya itu sangat paham sekarang, kalau ada kasih-kasih informasi keliru kasihan Pak Prabowonya, pemimpinnya kok dikasih informasi yang salah," jelasnya.

Hide Ads