Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan bahwa kewaspadaan terhadap kepemilikan saham asing di unicorn wajar, tapi menurutnya itu tidak perlu berlebihan.
"Jadi kalau ditanya (unicorn) milik siapa, untuk siapa, (milik) kita. Betul ada kekhawatiran ini kita juga harus senantiasa alert, senantiasa waspada, tapi jangan membuat diri kita paranoid," katanya dalam Diskusi FMB9 tentang "Investasi Unicorn Untuk Siapa" di Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Selasa (26/2/2019).
Dia menjelaskan, sekalipun porsi saham asing di unicorn berjumlah besar, tidak otomatis membuat mereka menguasainya. Jadi bisnis ini berbeda dengan konvensional, di mana pemilik saham terbesar memegang kendali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, di startup nggak gitu. Founder itu nggak boleh keluar malah, meski suatu saat listed (terdaftar di pasar modal). Venture capitalnya? Ya mereka cuma uang saja," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyampaikan hal senada. Meskipun pemilik modal mengucurkan dana yang signifikan, mereka tidak ingin terlibat dalam kegiatan usaha.
(ang/ang)